SuaraJabar.id - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat melakukan pemeriksaan cepat atau rapid test COVID-19 dari rumah ke rumah dalam upaya menjaring kasus infeksi virus corona tipe baru guna mengendalikan penularannya.
"Rapid test (pemeriksaan cepat) metode door to door (pintu ke pintu) mulai dilakukan hari ini dengan mendatangi kediaman pasien serta rumah sakit yang menangani pasien COVID-19," kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah, Kamis (26/3/2020).
Ia menjelaskan, pemeriksaan cepat COVID-19 dari rumah ke rumah dilakukan untuk warga yang masuk dalam Kategori A, yakni orang dalam pemantauan (ODP)--orang yang datang dari daerah penularan virus corona--, pasien dalam pengawasan (PDP) --orang yang datang dari daerah penularan dan mengalami gejala sakit serupa COVID-19--, dan tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit rujukan penanganan COVID-19.
Pelaksanaan tes cepat COVID-19 di Kabupaten Bekasi melibatkan sedikitnya 200 tenaga kesehatan dari puskesmas, Dinas Kesehatan, serta rumah sakit yang telah mengikuti sosialisasi mengenai tara cara penggunaan alat pemeriksaan cepat COVID-19.
"ODP yang diisolasi di rumah masing-masing akan didatangi petugas kesehatan dari puskesmas wilayah tersebut. Sementara untuk PDP dan tenaga kesehatan yang berada di rumah sakit, (pemeriksaan) akan dilakukan di rumah sakit oleh petugas, tentunya dengan pendampingan Dinas Kesehatan," kata Alamsyah.
Setelah melakukan pemeriksaan cepat COVID-19 dari rumah ke rumah, Pemerintah Kabupaten Bekasi akan menyiapkan fasilitas pemeriksaan infeksi virus corona model drive through, fasilitas yang memungkinkan warga menjalani pemeriksaan tanpa keluar dari kendaraan.
Layanan pemeriksaan model drive through akan disediakan mulai Jumat (27/3) di kompleks Stadion Wibawa Mukti, Kelurahan Sertajaya, Kecamatan Cikarang Timur.
Pemeriksaan cepat tahap kedua ini ditujukan bagi warga yang masuk dalam Kategori B, termasuk tenaga medis, pemangku kepentingan, dan masyarakat umum yang melewati area pemeriksaan.
"Kita sudah siapkan tempatnya di area sekitar stadion. Mudah-mudahan besok sudah bisa dilaksanakan karena fokus kita hari ini adalah menyelesaikan yang door to door dahulu," kata Alamsyah.
Baca Juga: 300 Perawat di RSHS Bandung Rapid Test Corona, Semua Negatif
Pemerintah Kabupaten Bekasi mendapat 1.000 alat tes cepat COVID-19 dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melakukan pemeriksaan cepat dari rumah ke rumah maupun melalui layanan drive through.
Petugas kesehatan bisa mendeteksi potensi infeksi virus corona dengan meneteskan sampel darah kapiler ke alat pemeriksaan cepat tersebut.
Alamsyah berharap kegiatan pemeriksaan cepat bisa menjaring kasus-kasus infeksi virus corona sehingga penyebaran COVID-19 dikendalikan.
Virus corona menular dari satu orang ke orang lain melalui percikan cairan yang keluar dari hidung atau mulut orang terinfeksi saat batuk atau menghembuskan nafas. Percikan cairan itu jatuh ke benda dan permukaan di dekat orang itu. Orang lain bisa tertular virus kalau menyentuh benda atau permukaan yang kena percikan cairan tersebut.
Orang juga bisa tertular kalau menghirup percikan cairan dari orang yang sakit COVID-19, karenanya sangat penting menjaga jarak minimal satu meter dengan orang yang sedang sakit.
Sumber: Antara
Berita Terkait
-
Wabah Corona, Satu Warga Kebumen Meninggal, Tiga Warga Purbalingga Positif
-
Cegah Penularan Corona, Pelayanan SIM di Daan Mogot dan Mal Tutup Sementara
-
Duh! Liga Champions-nya Asia Tenggara Juga Resmi Ditunda Dampak COVID-19
-
RS Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Hanya Untuk Pasien di Jabodetabek
-
Latihan Bareng Pacar, Kiper Muda Everton Bikin Netizen Iri
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
SMAN 1 Bandung Siapkan 'Senjata' Hadapi Kasasi Sengketa Lahan
-
Ibu Diduga Bunuh 2 Anak Lalu Gantung Diri di Bandung
-
Libur Maulid di Puncak: Ratusan Polisi Disiagakan, Skema Ganjil Genap-One Way Berlaku
-
Nabati Group Bertumbuh Bersama Bank Mandiri, Jaga Irama Pertumbuhan Global
-
Kebebasan Akademik di Unisba Terancam? Menteri HAM Datang