SuaraJabar.id - Ketua Dewan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Siti Setiati memberikan surat ke Presiden Joko Widodo terkait wabah virus Corona atau COVID -19 . Dalam surat itu, Siti Setiati meminta agar pemerintah untuk melakukan beberapa himbauan kepada rakyat Indonesia.
Melihat situasi wabah virus corona di Indonesia berada pada ranking- ke 5 kasus dengan case fatality rate (CFR) tertinggi ke-5 di dunia, dengan CFR 8 sampai 10 persen.
"Berdasarkan proyeksi CFR dunia sebagai CFR Indonesia, kemungkinan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia saat ini adalah sekitar 1300 kasus, " kata Siti dalam keterangannya, Jumat (27/3/2020).
Lalu menurut dia, perlu adanya kebijakan lokal lockdown atau karantina wilayah secara selektif.
Baca Juga: Perantau Asal Tegal Tolak Kampungnya di-Lockdown: Sangat Lebay!
Hal itu dapat menjadi salah satu alternatif bagi Indonesia Local lockdown atau karantina wilayah menurut Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, merupakan sebuah langkah menutup sebuah wilayah/ provinsi yang sudah terjangkit infeksi virus corona.
"Dengan demikian diharapkan dapat memutuskan rantai penularan infeksi baik di dalam maupun di luar wilayah, " kata Siti.
Karantina dalam sekup wilayah, ia menyarankan dilakukan selama minimal 14 hari di provinsi - provinsi yang menjadi episentrum (zona merah) penyebaran virus corona atau daerah lain dengan berbagai pertimbangan.
Karantina wilayah jelas dia, akan memudahkan negara untuk menghitung kebutuhan sumber daya untuk penanganan di rumah sakit, atau umber daya manusia, alat pelindung diri atau APD, fasilitas RS.
"Pelaksanaan local lockdown ini dilakukan dengan melibatkan kerjasama lintas sektor yang matang dan melibatkan Pemerintah daerah, " jelas dia.
Baca Juga: Menyusul Kota Tegal, Wilayah Sleman ini Juga Lakukan Lockdown
Lebih lanjut ia mengatakan perlu adanya penyediaan alat pelindung diri (APD) yang cukup untuk semua fasilitas pelayanan kesehatan, terutama RS pemerintah. Ketersediaan APD yang cukup kata dia lagi, sangat penting dalam kondisi pandemi virus corona saat ini untuk para tenaga medis.
Berita Terkait
-
Darurat Polusi Udara! Punjab Pakistan Lockdown, Sekolah dan Aktivitas Luar Ruangan Dilarang
-
Sekelas Bahlil Lahadalia Catut Nama Jatam dalam Disertasinya dan Diuji Guru Besar UI
-
SMPN 8 Tangerang 'Lockdown' Dua Minggu Buntut Puluhan Siswa Sakit Cacar, Ketua IDI Ingatkan Hal Ini
-
Alert! Kemenkes Peringatkan Potensi Peningkatan Covid-19
-
Virus Corona Ngamuk Lagi, Kasus Covid-19 di Singapura Meroket Hingga Dua Kali Lipat
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Antam Masih Bertahan Tinggi di Level Rp1.541.000/Gram Pada Akhir Pekan
-
Sambut Presiden dengan Kemewahan, Mercedes-Maybach S650 Pullman Jadi Tunggangan Prabowo di Abu Dhabi
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
Terkini
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024
-
Apakah Samsung A35 Tahan Air dan Spesifikasinya
-
Transformasi Digital BRIAPI Sukses Membawa BRI Raih Pengakuan Global