Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Sabtu, 28 Maret 2020 | 03:05 WIB
Ilustrasi penemuan mayat. (Antara)

SuaraJabar.id - Seorang warga tewas mendadak di salah satu lesehan di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (26/3/2020) kemarin. Kejadian ini bikin geger karena di tengah wabah virus corona.

Hanya saja Juru bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Kabupaten Sukabumi Harun Al Rasyid memastikan jenazah itu tidak terindikasi virus corona.

"Korban yang meninggal dunia secara mendadak di lesehan komplek pertokoan tersebut mengalami serangan jantung dan tidak ada indikasi mengarah ke COVID-19," katanya di Sukabumi, Jumat malam.

Menurutnya, jenazah seorang pria yang meninggal secara mendadak tersebut pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekarwangi Cibadak untuk dilakukan pemeriksaan seperti visum dan penyebab kematiannya akibat serangan jantung.

Baca Juga: Masuk Zona Merah, Jember Naik Status KLB Virus Corona

Sesuai prosedur, warga yang membantu mengangkat jenazah tersebut disemprot antiseptik antisipasi hal yang tidak diinginkan. Namun demikian, pihaknya mengimbau kepada warga untuk tetap tenang dan jangan percaya terhadap isu atau informasi yang belum jelas kebenarannya.

Di sisi lain, hingga saat ini kasus warga yang positif terinfeksi virus mematikan baru satu orang dan sedang menjalani perawatan serta isolasi, serta kondisinya saat ini semakin membaik.

Selain itu, warga pun agar mengurangi aktivitas di luar rumah untuk mengurangi penyebaran COVID-19 serta selalu menggunakan alat pelindung diri minimalnya masker dan selalu membasuh dengan hand sanitizer serta mencucinya dengan air bersih dan sabun.

Sterilisasi perbatasan

Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terus berupaya melakukan pencegahan penyebaran COVID-19 dengan melakukan sterilisasi di daerah perbatasan, seperti Sukabumi dengan Cianjur dan Sukabumi dengan Bogor.

Baca Juga: 3 Jamaah Positif Covid-19, Masjid di Taman Sari Karantina Ratusan ODP

"Langkah sterilisasi di perbatasan ini merupakan arahan dari Bupati Sukabumi Marwan Hammi untuk mempersempit ruang gerak dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19," kata Ketua Harian Satuan Gugus Tugas Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Kabupaten Sukabumi Iyos Somantri di Sukabumi, Jumat.

Dia menjelaskan sterilisasi tersebut melalui penyemprotan disinfektan kepada kendaraan yang masuk wilayah Kabupaten Sukabumi, baik dari arah Bogor maupun Cianjur.

Selain itu, katanya, pengendara maupun penumpang akan menjalani pemeriksaan suhu tubuh.

Kepala Bidang Komunikasi Publik Pemkab Sukabumi Herdy Somantri menjelaskan tentang hasil rapat dan pertemuan tersebut bahwa kegiatan mulai dilaksanakan Senin (30/3) difokuskan perbatasan Sukabumi-Cianjur dan Sukabumi-Bogor

Terkait dengan persediaan alat, bahan, dan sarana serta prasarananya sudah disiapkan di dua titik tersebut.

Dalam melaksanakan sterilisasi itu, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi, Polres Sukabumi Kota, dan Polres Sukabumi.

"Langkah yang kami lakukan demi memutus mata rantai penyebaran virus mematikan ini dan menekan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP)," tambahnya.

Pria yang akrab dipanggil Bima itu, mengatakan masyarakat harus tetap tenang, namun waspada serta lebih baik berdiam diri di rumah dari pada keluyuran, terkecuali ada hal penting dan mendesak. (Antara)

Load More