SuaraJabar.id - Berbagai imbauan dari pemerintah supaya masyarakat tidak mudik ke kampung halaman tampaknya tidak digubris. Dampaknya, berbagai Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada di daerah kewalahan memeriksa pasien.
"Kami memeriksa pasien sampai subuh," kata Kepala Puskesmas Gunung Tanjung, Kabupaten Tasikmalaya, Doni Sudrajat seperti diwartakan Ayo Bandung--jaringan Suara.com, Sabtu (28/3).
Menurut Doni, sebagian besar pasien merupakan perantau yang berasal dari kota-kota besar, seperti Jakarta, Bogor, Bekasi hingga Depok.
Dengan adanya wabah corona di kota-kota tersebut, para perantau malah pulang mudik ke kampung halaman. Padahal, harusnya mereka berdiam diri di rumah untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona.
Baca Juga: Dampak Corona, AirAsia Indonesia Hentikan Sementara Penerbangan Semua Rute
Sesampainya di kampung halaman, sebagian perantau ada yang langsung ke puskesmas, ada yang ke kampung terlebih dahulu. Tapi tak lama, mereka pun datang ke Puskesmas memeriksakan diri.
"Kalau turun dari bus 21 orang, semuanya itu langsung ke puskesmas untuk memeriksakan diri," kata Doni.
Akibat membludaknya pasien, pihaknya memberlakukan pelayanan terpisah antara perantau dengan penduduk setempat. "Kami pisahkan supaya lebih mudah dalam mengantisipasi jika ada yang memiliki gejala tertular virus Corona," kata dia.
Pendatang yang saat diukur suhu tubuhnya diatas 38 derajat celcius, dipisahkan dari pasien lainnya. Apalagi jika mengalami gejala-gejala lain seperti batuk, pilek atau sesak nafas. Puskesmas, kata dia, meminta pasien untuk mengisolasi diri selama 14 hari sambil berobat jalan.
"Jika terdapat gejala lanjutan selama dalam isolasi, kami akan menjemputnya untuk dibawa ke RSUD untuk mendapat perawatan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) covid 19," kata dia.
Baca Juga: Curhat Pekerja Swasta, Tetap Berangkat Kerja Meski Wabah Corona Merajalela
Selain masalah membludaknya pasien, Doni mengaku, pihaknya kesulitan memperoleh alat pelindung diri (APD), masker hingga sarung tangan.
Berita Terkait
-
Ngadu soal Jalan Rusak hingga Minim Puskesmas, Legislator Minta Pemprov Satset Urus Keluhan Warga Jaktim
-
10 Tahun Jokowi, Peralatan USG Tersedia di 10 Ribu Puskesmas
-
Pemudik Mulai Masuk Wilayah Jawa Tengah, Ini Skenario Urai Kemacetan di Exit Tol Pejagan
-
Alert! Kemenkes Peringatkan Potensi Peningkatan Covid-19
-
Virus Corona Ngamuk Lagi, Kasus Covid-19 di Singapura Meroket Hingga Dua Kali Lipat
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Rooms Inc d'Botanica Bandung Ikut Semarakkan Program Akhir Tahun Artotel Wanderlust Bertajuk "Serenata Akhir Tahun"
-
Miris! Pelajar SMA Cianjur Jadi Kurir Narkoba Internasional, Raup Untung Puluhan Juta
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024