SuaraJabar.id - Mewabahnya pandemi Virus Corona atau Covid-19 membuat warga di Cimahi, Jawa Barat khawatir karena penularannya yang begitu cepat. Lantaran itu, mereka kerap "mempersenjatai diri" dengan hand sanitizer, masker bahkan disinfektan.
Namun sayangnya, pada saat seperti ini warga kesulitan mendapatkan disinfektan. Seperti diungkapkan seorang warga Cimahi Dedi Junaedi (48) yang mengaku kesulitan mencari disinfektan untuk menyemprot rumah dan sekelilingnya.
Dedi yang sehari-hari bekerja harian lepas di sablon, harus berjalan jauh dari rumahnya yang terletak diperbatasan kota Cimahi dengan Kabupaten Bandung Barat ke Kota Bandung untuk mendapat disinfektan, tepatnya Jl Nanjung 147 Cibodas RT 2/10 Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Dedi mengeluhkan lambannya pemerintah setempat untuk membantu memberikan disinfektan kepada masyarakat.
“Petugas (Pemerintah) belum ada yang datang, yang ada dari RW, walapaun terlambat melakukan proses penyemprotan,” ujar Dedi kepada suara.com ditemui di lokasi pengambilan disinfektan, Vertical Rescue Indonesia, Jalan Pahlawan Bandung, Rabu (1/4/2020)
Sudah beberapa hari ini, Dedi mengungkapkan dirinya kesulitan mencari masker, disinfektan, hand sanitizer. Ia pernah menanyakan harga hand sanitizer yang dijual cukup mahal. Daripada membeli hand sanitizer, lebih baik uangnya digunakan untuk membeli beras untuk makan beberapa hari kata Dedi.
“Saya susah banget cari di pasaran sudah tiga hingga empat hari tidak dapat, masker hand sanitizer dan disinfektan. Ada yang jual tapi mahal, 30 ml Rp. 45 ribu, kalau bagi kami 45 ribu masyarakat bisa dibeli beras bisa dimakan untuk beberapa hari,” ujar Dedi.
Untungnya Dedi berhasil mendapatkan informasi mengenai pembagian disinfektan gratis oleh Vertical Rescue melalui radio.
“Kebetulan aktif dengerin radio kita cari infomasi yang apdate kebetulan saya tinggal di Cimahi perbatasan, Alhamdulillah dapat info di sini ada pembagian disinfektan gratis,” ujar Dedi.
Baca Juga: Bahaya Semprot Disinfektan ke Tubuh, Pengendara ini Tunjukkan Dampaknya
Sebelumnya, Dedi dan keluarga harus menggunakan bayclin (pemutih pakaian) dicampur sabun untuk membuat disinfektan sendiri, lalu menyemprotkan ke rumah dan beberapa tetang. Hal itu dilakukan karena keterlambatan bantuan dari pemerintah.
“Pertama kami pakai bayclin, karena dari pemerintah terlambat,” kata Dedi.
Kurangnya sosialisasi dari pemerintah setempat terkait pencegahan Covid-19, juga terkait bantuan kepada warga terdampak. Dedi mengungkapkan warga terpaksa harus berusaha sendiri untuk mencari bahan disinfektan sendiri.
“Karena kita (tinggal) diperbatasan antar dari kab dan kota Cimahai, kadang terbatas, kami minta diperhatikan, rata-rata infonya telat, fasilitas juga kurang dapat. Akhirnya berinisiatif sendiri, cari info untuk dapat disinfektan,” ujar Dedi.
“Sebenarnya untuk penyemprotan ada satu minggu berapa kali tapi tidak ada sosialisasi ke warga,” lanjut Dedi menambahkan.
Dedi bersyukur dengan adanya pembagian disinfektan gratis. Dengan dua kantong plastik yang tidak seberapa, Ia merasa sudah cukup untuk dibawa ke keluarga dan dibagikan ke tetangga. Meski begitu, Dedi mengungkapkan harapannya agar pemerintah bisa tetap membantu.
Berita Terkait
-
WHO Ingatkan Bahaya Semprot Disinfektan Langsung ke Tubuh Manusia
-
Jalan Jendral Sudirman-MH Thamrin Disemprot Disinfektan
-
Dukung Kemandirian Warga, Polres Kulon Progo Bagikan Cairan Disinfektan
-
Jubir COVID-19 Bantul Ungkap Bahaya Semprot Disinfektan ke Badan
-
Penyemprotan Disinfektan Langsung ke Tubuh Berbahaya, Ganti Pakai Ini
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Pecah Rekor! Indonesia Akhirnya Ekspor Langsung 48 Ton Durian Beku ke Tiongkok
-
Gandeng Sandiaga Uno, Kadin Tasikmalaya Perkuat Ekosistem Bisnis Nasional
-
Masuk Usia 130 Tahun, BRI Kenang Raden Bei Aria Wirjaatmadja sebagai Pendiri Visioner
-
Cirebon Darurat! Banjir Rendam 22 Desa, Lebih dari 6.500 Warga Terdampak
-
Rute Eksotis Jakarta-Cianjur Batal Dilayani KA Jaka Lalana, Ternyata Ini Penyebabnya