SuaraJabar.id - Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengungkapan kawasan zona merah paling berbahaya di Kota Bandung. Tempat itu adalah Kecamatan Cicendo.
Di sana masih menjadi kawasan yang paling tinggi jumlah kasus positif virus corona baru atau COVID-19 di Kota Bandung menjelang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Saat ini zona merah paling tinggi itu Kecamatan Cicendo. Mudah-mudahan karena kita sudah tahu by name by addres juga siapa PDP ODP, treatmennya jadi lebih baik," kata Yana saat di Polrestabes Bandung, Selasa (21/4/2020).
Berdasarkan data Pusat Informasi COVID-19 (Pusicov) Kota Bandung, di wilayah Kota Bandung sebagian besar dari 30 kecamatan sudah berstatus sebagai zona merah. Hanya menyisakan satu kecamatan, yakni Kecamatan Sukasari yang masih berstatus zona kuning tanpa kasus positif COVID-19.
Baca Juga: Perawat Corona Turun Hadang Pendukung Trump Demo Tolak Lockdown
Sementara itu di Kecamatan Cicendo sendiri terdapat 20 kasus positif COVID-19, 8 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), 6 orang berstatus orang dalam pengawasan (ODP). Dari 20 kasus positif itu, terdapat 2 orang yang berhasil sembuh dan 3 orang yang meninggal dunia.
Kecamatan Cicendo merupakan kawasan pertama di Kota Bandung yang terdapat kasus positif COVID-19 berdasarkan data Pusicov yang dihimpun sejak 17 Maret 2020. Sejak saat itu, data kasus positif COVID-19 di Kecamatan Cicendo hingga kini terus meningkat.
Selain itu, terdapat dua kecamatan yang berstatus zona merah dan masing-masing terdapat satu kasus positif COVID-19 dan tanpa adanya pasien hingga meninggal dunia. Dua kecamatan itu yakni Kecamatan Cinambo dan Kecamatan Cidadap.
Kemudian data Pusicov menunjukkan bahwa Kecamatan Arcamanik menjadi kawasan yang paling banyak menelan korban jiwa. Di kecamatan itu terdapat 4 orang meninggal dunia dari total 6 kasus positif COVID-19.
Selama pelaksanaan PSBB, Yana mengatakan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bandung bakal juga memasifkan pelaksanaan sejumlah tes untuk mengetahui lebih banyak peta penyebaran virus corona.
Baca Juga: Bahasa Indonesia dan Tagalog Filipina Banyak yang Sama, Cek Videonya
Sehingga meskipun ada orang tanpa gejala (OTG), pihak Gugus Tugas bakal mengetahui dan menangani orang tersebut agar tidak dapat menyebarkan.
Berita Terkait
-
6 Tempat Bukber di Bandung yang Murah, Enak, dan Banyak Diskon!
-
Syahnaz Sadiqah Jadi Ketua PKK, Publik Malah Ributkan Gelar Hajah
-
Usai Rumah Ridwan Kamil, Giliran Kantor BJB Bandung Digeledah KPK
-
Pemuncak Klasemen, 3 Alasan Tidak Ada Pemain Persib Bandung yang Dipanggil Timnas Indonesia
-
Apakah Ketua PKK Digaji? Jabatan Baru Syahnaz Sadiqah setelah Resmi Jadi Istri Bupati
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Sidak Pasar Kosambi, Satgas Pangan Polda Jabar Tidak Temukan MinyaKita Tak Sesuai Takaran
-
Pemkot Depok Sidak MinyaKita di Pasar Sukatani, Temukan Takaran Produk Tak Sesuai dan Harga di Atas HET
-
Sidak Pasar Gudang, Polres Sukabumi Kota Temukan MinyaKita yang Isinya Tidak Sesuai Ketentuan
-
Pemdaprov Jabar Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Untuk Mitigasi Bencana
-
Program Mudik Gratis 2025 Pemprov Jawa Barat: Cara Daftar, Rute, Jadwal dan Kuota