SuaraJabar.id - Sebanyak 61 tenaga medis di RSUD Indramayu, Kabupaten Indramayu dikarantina virus corona. Mereka kontak langsung dengan pasien positif virus corona yang merupakan, salah seorang perawat di rumah sakit itu.
Mereka dikarantina di salah satu hotel di Kabupaten Indramayu. Mereka kini menanti hasil pemeriksaan swab.
"Kami mengambil kebijakan mengasramakan para tenaga medis dan paramedis RSUD Indramayu di Hotel Wiwi Perkasa," ungkap juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, Selasa (28/4/2020) kemarin.
Penempatan para tenaga kesehatan di hotel itu, diyakinkannya, sebagai bentuk perlindungan dan kenyamanan. Selama di sana, keperluan makan dan minum para tenaga kesehatan dijamin otoritas setempat.
Ke-61 tenaga kesehatan itu sendiri dikarantina setelah berkontak dengan pasien positif kedua di Indramayu. Meski puluhan tenaga kesehatannya dikarantina, dia menjamin, pelayanan di RSUD Indramayu tak terganggu.
"Alhamdulillah tidak terganggu," cetusnya.
Sementara, pasien positif kedua di Indramayu sendiri diyakinkannya dalam kondisi baik. Pasien laki-laki itu kini sedang menunggu hasil konfirmasi lanjutan dari Labkesda Jawa Barat.
"Kondisi pasien kedua yang sebelumnya terkonfirmasi positiv Covid-19 saat ini baik. Untuk kepulangannya, menunggu hasil konfirmasi lanjutan dari Labkesda Jabar yang sudah dikirim pada 17 April 2020," ungkapnya.
Lebih jauh Deden menambahkan, dari beberapa kasus di Indramayu, masyarakat harus bisa belajar dan mewaspadai adanya 'carier'. Carier adalah orang tanpa gejala, tapi sudah membawa virus. Hanya karena kekebalan tubuhnya baik, virus itu belum atau tidak muncul.
Baca Juga: 2.000 Warga Jawa Barat Positif Virus Corona dari Rapid Test
"Orang tersebut tampak biasa saja, padahal potensi menularkan virusnya sangat tinggi," terangnya.
Pihaknya meminta masyarakat yang memiliki saudara atau kerabat di daerah lain, seperti Jakarta, Bandung, atau lainnya, yang sudah masuk daerah transmisi lokal, untuk tidak pulang.
"Bertemu keluarga itu penting, tapi yang terpenting saat ini tidak pulang. Jangan sampai saudara kita yang mudik membawa virus dan menjadi sumber penularan bagi keluarganya di kampung," katanya.
Masyarakat Indramayu pula diingatkan tetap disiplin dengan rajin cuci tangan, tak bepergian, menjaga jarak, dan harus gunakan masker.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
Terkini
-
Rencana Dedi Mulyadi Ganti Konsultan Pengawas dengan Mahasiswa Tuai Kecaman Keras
-
Mitra MBG Disentil Keras, Diwajibkan Sumbang 30 Persen Laba untuk Sekolah
-
Minggir Dulu Lembang! Ini 4 Surga Wisata Alam Kabupaten Bandung Selatan untuk Healing Akhir Tahun
-
AgenBRILink Permudah Akses Layanan Perbankan bagi Masyarakat di Perbatasan
-
Sindiran Menohok Dedi Mulyadi Pasca Banjir Bandang: Belanda Tinggalkan Gedung Kokoh, Kita Apa?