SuaraJabar.id - Kisah miris dialami sejumlah perawat ruang isolasi rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Kabupaten Cianjur. Mereka terpaksa menggadaikan benda berharga miliknya untuk memnuhi kebutuhan rumah tangga.
Kondisi memprihatinkan tersebut terjadi lantaran, insentif yang dijanjikan dari rumah sakit tempat mereka bertugas belum turun sejak dua bulan terakhir.
Tak hanya insentif yang belum turun, beberapa orang perawat yang menangani pasien ODP dan PDP, mengaku jika alat pelindung diri (APD) yang dipakai selama bertugas sudah tidak ada stoknya. Kondisi tersebut membuat mereka terpaksa membeli sendiri.
"Sudah dua hari ini, tim medis yang menangani pasien Covid-19 tidak dibekali APD lengkap karena minimnya stok, meskipun rumah sakit tempat kami bertugas merupakan rumah sakit rujukan. Ini juga dialami tim medis di rumah sakit lain milik pemerintah," kata Gan tenaga medis di RSUD Cianjur yang minta identitasnya disamarkan kepada Antara, Kamis (7/5/2020).
Baca Juga: Katanya Garda Terdepan, Tapi Insentif Ratusan Tenaga Medis Belum Dibayar
Ia menjelaskan sejak dua hari terakhir, selain insentif yang belum didapat, APD dan makanan tambahan yang biasa didapat sebelum bertugas juga sudah tidak ada. Sehingga, tak jarang mereka yang bertaruh nyawa di garda terdepan penanganan Covid-19 membekali diri dengan vitamin atau ramuan yang dibeli sendiri.
Bahkan, dia terpaksa menggadaikan sepeda motor miliknya untuk menutupi kebutuhan rumah tangga karena insentif yang diharapkan lebih dari rumah sakit dan bantuan pemerintah pusat tidak kunjung cair, sehingga terpaksa menggadaikan barang yang dimilikinya.
"Tidak hanya saya, tim medis yang satu jadwal dengan saya terpaksa menggadaikan mas kawin untuk menutupi kebutuhan rumah tangga sehari-hari karena insentif dari rumah sakit belum juga turun," katanya.
Hal senada terucap dari Ren, tenaga medis perempuan yang sejak dua bulan terakhir dilibatkan sebagai tim penanganan pasien Covid-19, terpaksa menyewa kamar kos untuk menjaga kesehatan keluarga, karena memiliki anak balita dan mertua yang sudah berusia lanjut.
Namun, upaya tersebut tidak mendapat bantuan dari pemda atau rumah sakit tempatnya mengabdi sejak beberapa tahun lalu. Oleh karena itu, dia dan beberapa perawat lainnya melakukan hal yang sama dengan harapan ada perhatian dari pemda terkait tempat untuk istirahat bagi tenaga medis.
Baca Juga: Menyedihkan, Kisah Tenaga Medis Kesulitan Memperoleh Tes Covid-19
"Katanya dulu mau diadakan, tapi sampai saat ini belum terwujud, sehingga kami memilih sayang keluarga, meskipun harus mengeluarkan uang lebih secara pribadi karena takut mereka rentan terpapar selama kami bertugas di rumah sakit," katanya.
Berita Terkait
-
Kang Dedi Mulyadi Contek Gaya Prabowo, Sapa Warga Cianjur dari Atas Kap Mobil
-
Diskon Pajak DKI Jakarta Sampai Kapan? Simak Ketentuannya
-
Aksi Solidaritas Tenaga Kesehatan Indonesia untuk Palestina
-
Jalur Puncak Hari Ini: Pemudik Balik Campur Wisatawan, Macet Tak Terhindarkan?
-
Mobil Listrik dan Hybrid Sudah Diguyur Insentif, Kapan Giliran Truk Listrik?
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura
-
Bersinergi dengan BPKH dan Kemenag, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
-
Direktur Utama BRI Hery Gunardi Jadi Ketum PERBANAS 20242028, Punya Berbagai Karir Cemerlang