Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Minggu, 10 Mei 2020 | 03:10 WIB
Ilustrasi. Petugas mensterilkan peti jenazah pasien suspect corona di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat. [Suara.com/Alfian Winanto]

Paling menyedihkan yakni Soni dan kawan-kawan harus berpisah dengan keluarganya selama pandemi Covid 19, ditakutkan sepulang kerja masih ada virus Corona yang menempel.

“Saya sudah pisah rumah sama anak dan istri selama satu bulan. Selesai bekerja, saya tidak pulang ke rumah, tapi ke rumah kosong milik mertua. Kalau melepas rindu, cukup video call saja,” keluhnya.

Disayangkan, pemerintah, anggota dewan, swasta maupun kelompok masyarakat lainnya lebih memperhatikan dokter maupun perawat, sedangkan petugas kamar mayat yang sama-sama sebaga garda terdepan semasa wabah Covid 19 luput dari perhatian.

“Saat pandemi Covid 19 ini, kami bekerja bukan hanya sekedar tugas, tapi lebih dari faktor kemanusiaan. Petugas kamar mayat layak untuk dihargai perjuangannya,” tandasnya.

Baca Juga: Suami Potong Leher Istri Pakai Gergaji, Anak Balitanya Dikunci di Kamar

Load More