Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 12 Mei 2020 | 12:39 WIB
Manusia karung di Kota Bandung. (Ayobandung)

Pendatang Baru Berdasarkan pantauan Ayobandung.com (jaringan Suara.com), para manusia karung tersebut semakin ramai dijumpai menjelang sore hari. Kemunculannya dapat ditemui mulai dari Jalan Siliwangi, Jalan Tamansari, sekitaran Gasibu, Gedung Sate dan Masjid Istiqomah, hingga di sepanjang Jalan L.L.R.E Martadinata (Riau). Petugas parkir sebuah rumah makan di dekat Masjid Istiqomah, Hendi menyebut jumlah pengemis berkarung tersebut semakin marak setelah adanya Covid-19.

Di tahun sebelumnya, pengemis yang membawa karung adalah mereka yang sehari-harinya memang bekerja sebagai pemulung di sekitar area tersebut, dan menanti derma di sore hari.

"Yang biasanya jumlahnya satu-dua orang sekarang jadi banyak. Saya juga enggak kenal mereka siapa, kalau yang biasa di sini (pemulung) saya tahu, jadi bisa membedakan," ungkap Hendi.

Dia menyebutkan, para pemulung di sekitaran Masjid Istiqomah tersebut justru saat ini terpaksa "pindah lapak" karena kedatangan para pendatang baru tersebut. Di siang hingga sore hari, Hendi menyebut cukup banyak warga yang berkeliling memberi sumbangan.

Baca Juga: Berkeliaran saat PSBB, Gembel dan Pengemis Ditangkap Satpol PP

"Banyak yang ngasih, kalau ada mobil yang ngasih, teman-temannya lari-lari nyamperin. Kalau sumbangannya sudah banyak, suka pada nitip ke sini (pos jaga)," ungkapnya.

"Tidak tahu asal mereka dari mana, sepertinya kebanyakan dari luar kota," lanjutnya.

Semetara pengakuan Aldi, juru parkir sebuah toko perlengkapan ibadah muslim di area yang sama menyebutkan bahwa beberapa dari sembako yang diterima para "manusia karung" tersebut diperjual-belikan.

Beberapa PMKS yang telah menerima cukup banyak sumbangan akan menitipkan karungnya di pos-pos parkir setempat.

"Kalau sudah banyak kan suka dititipkan, ada sebagian sembakonya yang dijual lagi," ungkapnya.

Baca Juga: Anies Larang Warga Bagikan Bantuan ke Pengemis Musiman, Ini Alasannya

Load More