SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil khawatir dengan kebijakan yang dikeluarkan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengenai pelonggaran transportasi.
Kekhawatiran tersebut karena akan memicu banyaknya pemudik yang berpotensi menyebaran Virus Corona di dalam transportasi umum. Hal tersebut Ridwan Kamil dalam konferensi pers terkait evaluasi pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dilakukan secara daring di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (12/5/2020).
“Kami khawatir untuk relaksasi di transportasi publik, karena takut ditunggangi oleh pemudik-pemudik, ditunggangi oleh para orang tanpa gejala (OTG),” ungkap Emil, sapaan Ridwan Kamil.
Emil mengemukakan dari data yang diterima, pihaknya menemukan ada penyebaran kasus sebesar satu persen di transportasi umum. Lantaran itu, pihaknya khawatir, jika transportasi semakin dilonggarkan akan bertambah penyebaran virus, sehingga perlu untuk diwaspadai.
Baca Juga: Catat! Ini Syarat Bagi Pengguna Moda Transportasi di Tengah PSBB
“Karena data menunjukkan dari terminal, stasiun yang kita tes, ada satu persen mereka yang tes ini positif. Jadi kalau dibuka kran perjalanan ini ada potensi minimal 1 persen pembawa virus ini yang harus kita waspadai."
Sementara itu, terkait pelaksanaan PSBB di Jawa Barat, Emil menyebutkan PSBB Bogor-Depok-Bekasi (Bodebek) akan diperpanjang dan mengikut pada PSBB DKI Jakarta. Hal tersebut mengingat Bodebek berkaitan erat dengan DKI Jakarta.
“Bodebek kami izinkan melanjutkan PSBB mengikuti DKI sampai tanggal 20 Mei, setelah itu kita akan evaluasi. Karena Bodebek dikecualikan karena mengalami kekhususan kluster Jakarta,” ungkap Emil.
Dari hasil evaluasi sepekan pelaksanan PSBB tingkat provinsi, Emil menyebut terjadi penurunan laju penyebaran virus turun dengan indeks kecepatan kenaikan virus 0,86.
Hingga hari ini, tercatat pasien positif corona di Jabar melalui laman pusat informasi dan koordinasi Covid-19, Pikobar.jabarprov.go.id terdapat 1.493 positif dengan tidak ada penambahan kasus baru. Sembuh tercatat ada 213 dan meninggal 95 pasien.
Kontributor : Emi La Palau
Baca Juga: Pakar Epidemiologi UI Setuju Transportasi Dibuka; Asal Jangan Bobol
Berita Terkait
-
Ridwan Kamil Rencana Longgarkan 63 Persen Wilayah Jabar dari PSBB Corona
-
Jokowi Minta Manajemen Pengendalian PSBB Tak Terjebak Administrasi
-
4 Pelonggaran di Tengah PSBB: Transportasi Dibuka, Warga Boleh Aktivitas
-
Catat! Ini Syarat Bagi Pengguna Moda Transportasi di Tengah PSBB
-
Pakar Epidemiologi UI Setuju Transportasi Dibuka; Asal Jangan Bobol
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
-
6 Pilihan Sepatu Lari Hitam-Putih: Sehat Bergaya, Terbaik untuk Pria dan Wanita
-
Pak Erick Thohir Wajib Tahu! Liga Putri Taiwan Cuma Diikuti 6 Tim
-
5 Rekomendasi Tas Sekolah Terbaik, Anti Air dan Tali Empuk Hindari Pegal
-
4 Rekomendasi HP Infinix Murah dengan NFC Terbaru Juli 2025
Terkini
-
Piala Presiden 2025: Polda Jabar Terjunkan 2.632 Personel, Libatkan Jibom Amankan Si Jalak Harupat
-
8 Link DANA Kaget 3 Juli 2025, Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu
-
Welas Asih Nama Baru RSUD Al-Ihsan, Dedi Mulyadi Beberkan Maksud di Baliknya
-
Gempa Frekuensi Rendah di Tangkuban Parahu Tembus Rekor: Aktivitas Masih Normal
-
Hadapi Ancaman Sesar Aktif, Warga Kabandungan Dilatih Penyelamatan Diri dari Gempa Bumi