Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 18 Mei 2020 | 18:13 WIB
Ridwan Kamil borong ventilator (Instagram/ridwankamil)

SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan memperketat penjagaan di Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Jawa Barat. Permintaan itu ditujukan ke kepolisian dan TNI untuk lebih memperketat aktivitas warga menjelang Hari Raya Idul Fitri atau lebaran.

Ridwan Kamil mengatakan sebelum dan pada awal PSBB Jabar, pergerakan aktivitas masyarakat sempat menurun sampai tinggal 20 persennya, kemudian meningkat kembali jadi 30 persen dan terakhir jadi sekitar 40 persen menjelang akhir PSBB di Jabar, sejak tiga hari terakhir.

"Kami minta kepada Kapolda dan Pangdam agar lakukan siaga satu. Dari semua waktu ini, adalah minggu ini, dari sekarang sampai Lebaran, karena potensi lalu lintas akan naik. Kita monitor dalam satu dua hari, orang belanja berbondong-bondong di pasar dan sebagainya. Ini jangan sampai keberhasilan Jabar di PSBB ini akan terganggu oleh dinamika jelang Lebaran," kata Ridwan Kamil, Senin (18/5/2020).

Menurut dia angka pergerakan menjelang Lebaran 2020 harus terus ditekan supaya penularan COVID-19 di Jabar bisa ditekan kembali.

Baca Juga: Kucing-kucingan Berdagang saat PSBB, Ratusan Kios Tanah Abang Disegel

Pihaknya khawatir pergerakan pada masa sebelum dan setelah Hari Raya Idul Fitri malah akan meningkat, padahal penyebaran COVID-19 masih harus diwaspadai.

Ia mengatakan berdasarkan hasil evaluasi PSBB Jabar yang akan berakhir Rabu (20/5), statistik penyebaran COVID-19 di Jabar sudah membaik secara signifikan.

Menurut dia dari sisi jumlah kasus positif, biasanya Jabar berada di peringkat kedua terbanyak setelah DKI Jakarta, namun dalam seminggu terakhir berada di posisi ketiga, tersusul oleh Jawa Timur.

"Kalau secara presentase juga, secara jumlah penduduk ini Jabar sekarang ranking 23 dari 34 provinsi. Jadi untuk penduduk terbesar se-Indonesia, menempati prosentase di urutan ke-23, ini adalah keberhasilan dari semua tim di Gugus Tugas dalam menekan COVID-19," katanya.

Dia menuturkan angka pasien COVID-19 di rumah sakit adalah yang paling nyata mengalami penurunan dan di akhir April tercatat ada 430-an pasien per minggu, kini sudah di angka hanya 200 pasien.

Baca Juga: Pasar Tanah Abang Makin Padat Merayap Jelang Lebaran, Lupa PSBB Jakarta?

Oleh karenanya, Kang Emil mengucapkan terima kasih kepada dokter dan tenaga kesehatan karena telah berhasil meningkatkan angka kesembuhan dua kali lipatnya.

"Sehingga jumlah kasur atau bed di fasilitas kesehatan hanya dipakai 30 persen di Jabar ini. Jadi beban di rumah sakit menurun, hanya 30 persen yang digunakan untuk merawat orang sakit," katanya.

Selain itu, kata dia, angka kecepatan penyebaran virus corona di Jabar juga menurun dan hitungannya, dari awalnya seorang pasien positif dapat menularkan kepada tiga orang lainnya dalam sehari, setelah PSBB diberlakukan seorang pasien hanya menularkan kepada satu orang lainnya dalam sehari.

"Jadi kasus rata-rata di bulan April yang masih 40 kasus per hari, sejak dua minggu terakhir PSBB ini, di angka 21-an kasus per hari," katanya.

"Kami boleh menyimpulkan bahwa PSBB di Jabar ini melengkapi PSBB Bodebek dan Bandung Raya, boleh dikatakan in mengalami keberhasilan signifikan, kasus turun rata-rata 50 persen," lanjut Kang Emil. (Antara)

Load More