SuaraJabar.id - Gempa bumi melanda Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (24/5/2020), pukul 14:11:40 WIB. Magnitudo gempa Pangandaran kali ini sebesar 5,1.
Menurut keterangan BMKG melalui Twitter @infoBMKG, lokasi gempa berada di “8.21 LS - 107.86 BT”. Gempa Pangandaran tercatat pada kedalaman 13 KM.
"Gempa dirasakan di Garut III MMI, Pangandaran III MMI, Parongpong I -II MMI, cilacap II - III MMI," demikian tulis BMKG.
Menurut BMKG, gempa Pangandaran kali ini tidak berpotensi tsunami.
Baca Juga: Lempeng Raksasa Patah di Selatan Indonesia, Picu Gempa Magnitudo 8 di 2012
Dilansir dari Ayobandung.com (jaringan Suara.com), dengan adanya gempa hari ini, gempa di Pangandaran tercatat sudah tiga kali terjadi.
Pada 1 Mei 2020, Kabupaten Pangandaran diguncang gempa dengan magnitudo 3,9, pukul 20.09 WIB.
Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki episenter pada koordinat 8.24 LS dan 108.19 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 68 km Barat Daya Kabupaten Pangandaran pada kedalaman 35 kilometer.
Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hendro Nugroho mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Zona Subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyelusup menunjam kebawah Lempeng Eurasia.
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Garut dengan skala intensitas II MMI. Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.
Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Lombok Barat Subuh Tadi
Kemudian, gempa melanda Pangandaran pada Selasa (19/5/2020) pukul 17:00:17 WIB. Magnitudo gempa kala itu 5,2.
Lokasi gempa berada di 8.14 LS,107.89 BT. “(82 km BaratDaya KAB-PANGANDARAN-JABAR), Kedlmn:10 Km,” tulis BMKG melalui akun Twitter resminya, @infoBMKG. Gempa ini, tulis BMKG, "Tidak berpotensi tsunami #BMKG."
Berita Terkait
-
Daftar 13 Daerah Indonesia Dihantui Gempa Megathrust, Kepulauan Mentawai Paling Berisiko?
-
Korban Tewas Gempa Myanmar Naik Terus, Kini Tembus 3.471 Jiwa
-
Korban Meninggal Akibat Gempa Myanmar Terus Bertambah, Ini Data Terbaru
-
Kenapa Jepang Sering Terjadi Gempa Bumi? Prediksi Mengerikan di Palung Nankai Bikin Khawatir
-
Pasca Gempa 7,7 SR di Myanmar, Menlu Langsung Kirim Bantuan
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?