Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 14 Juni 2020 | 17:23 WIB
Tes virus corona di Jakarta (Antara)

SuaraJabar.id - Tim Peneliti Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menyebutkan obat virus corona temuannya bisa menghambat perkembangbiakan virus corona. Sehingga membuat virus SARS-CoV-2 tidak terdeteksi lagi.

Berdasarkan keterangan dari Rektor Unair, Prof Moh Nasih, terdapat lima kombinasi obat yang dinyatakan berhasil melalui penelitian.

Obat ini diindikasikan bisa membantu penyembuhan bagi pasien Covid-19. Kombinasi obat yang pertama yaitu Lopinavir, ritonavir dan azitromisin. Kombinasi kedua Lopinavir, ritonavir dan doksisiklin.

Ketiga Lopinavir, ritonavir dan klaritromisin.

Baca Juga: Terungkap! Kombinasi Ramuan Obat Virus Corona Temuan UNAIR Surabaya

Keempat Hidroksiklorokuin dan azitromisin. Serta kelima Hidroksiklorokuin dan doksisiklin.

Sementara itu, perwakilan dari tim peneliti Unair, dr Purwati SpPd K-PTI FINASIM menyatakan bahwa pihaknya telah meneliti 14 regimen obat. Dari 14 regimen itu, didapatkan lima kombinasi regimen obat yang mempunyai potensi dan efektivitas yang cukup bagus dan dirasa mampu menghambat perkembangbiakan virus hingga membuat virus SARS-CoV-2 tidak terdeteksi lagi.

“Dengan menurunnya jumlah virus bahkan sampai tidak terdeteksi dengan regimen obat ini maka bisa memutus mata rantai penularan,” katanya.

Terkait peredaran obat itu sendiri, dirinya menyebut jika obat-obat yang disebutkan sudah beredar di pasaran. Itu artinya obat-obat tersebut sudah mendapat ijin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sehingga aman dikonsumsi. Namun penelitian lebih lanjut harus terus di dukung untuk menghitung efektivitas dan efisiensinya pada manusia

Baca Juga: UNAIR Surabaya Temukan Obat Virus Corona, Sudah Dijual ke Pasaran

Mendengar kabar baik ini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku sangat senang. Dia memberikan apresiasinya kepada tim peneliti. Selain itu, dirinya juga akan mendukung tim peneliti Unair yang tengah berkolaborasi dengan Gugus Tugas Covid Indonesia dan Badan Intelejen Negara (BIN).

Load More