SuaraJabar.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat melakukan tes usap atau swab test secara massal di beberapa daerah. Hal itu untuk mendeteksi kurva penyebaran wabah COVID-19 di daerah itu agar dapat dengan cepat melakukan penanganan medis, sehingga wabah tersebut tidak menyebar luas.
Pemkab Garut saat ini sudah mengambil dua ribuan sampel tes usap di beberapa daerah, terutama daerah yang terdapat kasus penyebaran COVID-19, seperti Kecamatan Selaawi, Leuwigoong, Kadungora dan beberapa daerah lainnya.
"Dengan adanya tes masif akan diketahui kurva yang sesungguhnya," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Kamis (18/6/2020).
Menurut dia, pemeriksaan melalui tes usap dapat diketahui kondisi pasien atau masyarakat secara akurat, termasuk bisa mengetahui pola penyebaran COVID-19 di daerah itu.
Baca Juga: 1.418 Pedagang di Jakarta Ikut Swab Test, 52 Orang Positif Corona
"Pola penyebaran juga bisa terdeteksi," katanya.
Ia menyampaikan tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 menargetkan pemeriksaan tes usap terhadap tiga ribuan orang yang tersebar di beberapa daerah Garut.
Tes usap massal itu, kata dia, saat ini lebih mudah karena Pemkab Garut telah membeli alat dan menyiapkan laboratoriumnya dengan kemampuan pemeriksaan 30 sampel per hari.
"Mudah-mudahan bisa sampai tiga ribu, apalagi saat ini sudah bisa memeriksa tes usap di RSUD dr Slamet dengan kapasitas 30 sampel per hari," kata Helmi.
Ia mengungkapkan adanya tes usap secara massal itu menjadikan Garut masuk wilayah atau zona kuning karena banyak warga yang dilakukan tes usap.
Baca Juga: Tiba di Indonesia, 120 ABK Dua Kapal Pesiar Tunggu Hasil Swab Test di Hotel
Namun, penetapan zona kuning itu, katanya, tidak merata di seluruh Kabupaten Garut, melainkan hanya beberapa kampung, sementara daerah lain bisa masuk zona biru dan hijau.
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?