SuaraJabar.id - Wisatawan dan pedagang menjalani rapid test massal di rest area Agrowisata Gunung Mas, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Tak sedikit wisatawan yang terkejut bahkan kabur karena enggan mengikuti rapid test tersebut.
Pantauan Suara.com, rapid test massal itu diawali oleh sejumlah petugas gabungan yang menyortir mobil maupun motor berplat nomor Jakarta masuk ke rest area. Setelah itu, mereka diarahkan mendaftar ke tenda yang disiapkan untuk mengikuti rapid test.
Wisatawan atau yang hanya sekedar melintas sontak kebingungan dengan adanya tes itu. Mayoritas yang diberhentikan akhirnya ikut rapid test, namun beberapa justru memilih menghindar dengan kendaraanya.
Bagi mereka yang telah mendaftar, satu persatu langsung dilakukan rapid test oleh petugas medis lalu menunggu hasilnya. Bagi yang non reaktif, diberi surat keterangan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dan dipersilahkan untuk meninggalkan lokasi.
Tetapi, jika ada yang reaktif akan dilakukan swab test di lokasi tersebut. Kemudian akan didata secara lebih lanjut dan diimbau pulang untuk isolasi mandiri selama 14 hari sambil menggu hasil swab test.
Kepala Labkesda Jawa Barat Erma Rahmawati mengatakan, rapid test massal yang digelar serentak di tiga lokasi di kawasan wisata Puncak ini untuk mencegah adanya transmisi penularan Covid-19 dari luar Jawa Barat, khususnya Warga DKI Jakarta yang berlibur.
"Kami melaksanakan di empat tempat di Segara Alam Cianjur, Gunung Mas, Masjid Atta'awun, dan Gadog. Sasaran 400 sampel masing masing tempat, yang diutamakan pengunjung non Jawa Barat. Hasil pemeriksaan sudah mulai melandai, kami sudah mencapai rt di bawah 1 jangan sampai kerumunan yang terjadi minggu lalu Jawa barat naik lagi," ucap Erma saat ditemui di lokasi, Sabtu (20/6/2020).
Selain itu, pedagang di lokasi wisata juga berpotensi tertular atau menularkan Covid-19 kepada wisatawan. Diharapkan, rapid test massal ini tidak ditemukan hasil yang wisatawan maupun pedagang reaktif.
"Pedagang juga menjadi sasaran, karena dia menjadi sasaran pengunjung dari manapun yang kita tidak tahu bebas covid apa belum. Sampai saat ini belum ada yang reaktif, semoga hasilnya baik," ungkapnya.
Baca Juga: Abaikan PSBB, Jalur Puncak Bogor Diserbu Wisatawan
Sementara itu, salah satu wisatawan asal Bekasi, Noval Prasetyo mengaku sempat terkejut dengan adanya rapid test massal ini. Namun, dirinya tetap mengikuti test demi pencegahan dari Covid-19.
"Ini baru pertama kalinya ikut rapid test. Ya sempat kaget, tapi bagus juga untuk pencegahan diri sendiri kan. Alhamdulillah tadi hasilnya negatif," ucapnya.
Kontributor : Zian Alfath
Berita Terkait
Terpopuler
- Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Link Resmi Template Brave Pink Hero Green Lovable App, Tren Ubah Foto Jadi Pink Hijau
- Penuhi Tuntutan Demonstran, Ketua DPRA Setuju Aceh Pisah dari Indonesia
- Presiden Prabowo Tunjuk AHY sebagai Wakilnya ke China, Gibran ke Mana?
Pilihan
-
5 Fakta Suami-Istri Dalang Penjarahan Rumah Ahmad Sahroni, Hasut Massa Lewat Medsos hingga Grup WA!
-
Mau Kerja di Lingkungan Istana? Wantimpres Buka Lowongan, Lulusan SMA Bisa Daftar!
-
Rundown Pestapora 2025: Jadwal, Pembagian Panggung dan Tukar Lagu Para Musisi
-
Harta Tembus Rp1 Triliun, Nadiem Makarim Kini Tersangka Korupsi dan Langsung Ditahan Kejagung
-
Implan Copot Bikin Sidang Ditunda, Nikita Mirzani: Saya Tidak Kuat Yang Mulia
Terkini
-
Dedi Mulyadi Akan ke Polda Jabar Minta Mahasiswa Dibebaskan
-
Geger Mercy Klasik B.J. Habibie: KPK Selisik Aliran Dana Korupsi BJB ke Ridwan Kamil
-
Bogor Bangun Masjid Raya: Ada Menara Pandang 99 Meter, Payung Madinah, hingga Potongan Kiswah Ka'bah
-
Bukan Cuma Sekda! Cianjur Gelar Lelang Jabatan Massal, 5 Kursi Panas Ini Jadi Rebutan
-
Ahmad Rifai Duduki Kursi Panas Pj Sekda Cianjur, Sinyal Lelang Jabatan Massal Dimulai