SuaraJabar.id - Jessica Iskandar baru saja didiagnosis mengalami aritmia takikardia. Aritmia sendiri merupakan tanda atau gejala detak jantung yang lebih cepat (takikardia) atau lebih lambat dari normal (bradikardia).
Dikutip Suara.com dari Alodokter.com, takikardia adalah keadaan di mana detak jantung melebihi 100 kali per menit. Dalam keadaan normal, jantung manusia berdetak sebanyak 60 hingga 100 kali per menit.
Kondisi ini bisa terjadi saat seseorang berolahraga atau respon tubuh stres, trauma serta penyakit.
Kondisi takikardia dapat dikatakan abnormal ketika serambi atau bilik jantung berdetak lebih cepat saat seseorang sedang dalam kondisi beristirahat.
Terdapat beberapa jenis takikardia yang abnormal berdasarkan tempat dan penyebabnya, yaitu takikardia pada serambi atau atrium (fibrilasi atrium dan atrial flutter), serta takikardia pada bilik jantung atau ventrikel (takikardia ventrikel dan supaventrikular).
Apa penyebabnya?
Dikutip dari Alodokter.com, gangguan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal misalnya kondisi medis; anemia, hipertiroidisme, hipertensi atau hipotensi, demam, aktivitas olahraga berat, gangguan elektrolit.
Takikardia juga bisa terjadi akibat dari efek samping obat seperti mengonsumsi obat seperti salbutamol atau azithromycin, kebiasaan merokok, konsumsi kafein, penyalahgunaan NAPZA, terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol, engalami stress atau ketakutan.
Namun pada kasus tertentu, penyebab takikardia tidak dapat dipastikan.
Baca Juga: Studi: Minum Kopi Secara Teratur Mengurangi Risiko Aritmia
Meski dalam beberapa kasus takikardia tidak menunjukkan gejala, namun gejala umum takikardia adalah jantung berdebar, nyeri dada, kelelahan, sesak nafas, merasa pusing hingga pingsan.
Jika dibiarkan, takikardia bisa menyebabkan komplikasi serius seperti gagal jantung, stroke, atau henti jantung. Dengan pemberian obat dan prosedur medis, takikardia dapat dikendalikan, Kondisi takikardia yang menyebabkan komplikasi, tergantung dari penyebab dan jenis takikardia terjadi.
Bagaimana pengobatan takikardia?
Takikardia yang ditandai dengan percepatan detak jantung tidak selalu membutuhkan pengobatan, tergantung jenis dan penyebabnya. Bagi penderita yang mengalami sinus takikardia, dokter akan menangani sesuai penyebab kondisi tersebut.
Jika penyebabnya adalah stress, maka penderita perlu melakukan perubahan gaya hidup untuk mengurangi stress. Sedangkan jika penyebabnya adalah kondisi medis, maka penderita akan diberikan pengobatan sesuai penyebab yang mendasarinya.
Bagi penderita takikardia supraventrikular, dokter dapat menganjurkan untuk mengurangi konsumsi alkohol atau kafein, cukup beristirahat, sera menghentikan kebiasaan merokok.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
RUPSLB, Ini Susunan Dewan Komisaris dan Direksi BRI
-
Gara-Gara Lisa Mariana? Kuasa Hukum Atalia Jawab Ini di Sidang Cerai Ridwan Kamil
-
Kinerja Keuangan Solid, BRI Bagikan Dividen Interim Tahun Buku 2025
-
Gugatan Cerai Atalia Praratya Masuki Sidang Perdana, Begini Pesan untuk Ridwan Kamil
-
Program BRI Peduli Komitmen Salurkan Bantuan ke Lebih dari 40 Lokasi Bencana