Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 24 Juni 2020 | 18:27 WIB
Para tersangka memegang senjata tajam saat proses rekonstruksi di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (24/6). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJabar.id - Anak buah John Kei menyerahkan diri ke polisi karena takutan diserang balik. SR, inisial anak buah John Kei itu menyerahkan diri ke Polres Metro Depok, Rabu (24/6/2020).

SR menyerahkan diri karena mengaku bersalah dan takut karena terlibat dalam aksi serangan yang menyebabkan Yustus Kei tewas di Green Lake City, Cipondoh, Tangerang, Banten.

"SR menyerahkan diri dengan penuh kesadaran ke kantor Polisi. SR diantarakan oleh keluarganya," kata Kasat Reskrim Polrestro Depok Kompol Wadi Sa’bani di Mapolres Metro Depok.

Wadi mengatakan dari hasil penyelidikan diketahui terlibat dalam aksi tersebut. Usaha melakukan aksi tersebut, SR melarikan diri ke Depok untuk mendatangi keluarganya.

Baca Juga: Suasana Pra Rekonstruksi Kasus Aksi Anak Buah John Kei di Duri Kosambi

“Setelah kami cek yang bersangkutan mengakui terlibat permasalahan yang sedang ramai di Jakarta terkait dengan kelompok Kei, " kata dia.

"Kami sudah berkoordinasi dengan penyidik dirkrimum PMJ, kita nanti akan serahkan,” ungkapnya.

Wadi menambahkan SR menyerahkan diri dengan alasan takut ada balasan dari kelompok yang diserang.

"(SR) dia takut khawatir terjadi pada keluarganya hingga memutuskan menyerahkan diri ke polisi,” pungkasnya.

Yus Kei dilindas mobil

Baca Juga: Suasana Rekonstruksi Penyerangan Kelompok John Kei di Polda Metro

Warga Jalan Kresek Raya, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, mengakui tak ada yang berani melerai ketika satu pemotor disiksa dan dibunuh kelompok tak dikenal, Minggu (22/6) akhir pekan lalu.

Pemotor bernama Yustus Corwing Kei, lelaki berusia 46 tahun itu, tewas setelah sejumlah jarinya lepas karena dibacok serta badannya dilindas mobil oleh kelompok pelaku.

Untuk diketahui, lokasi perkara tersebut tak terpaut jauh dari kawasan Green Lake City Cipondoh, Tangerang, saat terjadi peristiwa penembakan oleh kelompok John Kei.

Kobar (41), warga setempat yang menyaksikan kejadian itu mengakui, dia dan yang lain tak berani mendekat.

"Karena kami melihat pelaku pegang senjata tajam, pedang. Jadi warga takut," kata Kobar saat ditemui di Jalan Kresek Raya, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (22/6/2020).

Menurut Kobar, hingga Yustus Corwing Kei terkapar dengan penuh luka bacok, warga tetap tak ada yang berani mendekat. Warga merasa khawatir terjadi serangan susulan.

"Enggak lama, sekitar 15 menit, teman-teman korban datang, tiga atau empat orang ya. Teriak 'mana orangnya, mana orangnya?'. Di situ warga mulai sadar bukan korban begal dan baru berani mendekat," ungkapnya.

Ketua RT setempat, Damawi, mengaku ia tak melihat secara langsung terkait peristiwa sadis tersebut.

Ia mengatakan, hanya menerima laporan kejadian tersebut dari pesan singkat.

"Saya sendiri saat kejadian kebetulan lagi gak di rumah saya hanya dapat laporan dari WA," kata Damawi.

Lima pemuda tak dikenal menghadang dan menganiaya Yustus menggunakan senjata tajam jenis parang. Namun saat dilarikan ke rumah sakit, korban tak tertolong dan
menghembuskan nafas terakhir.

Kontributor : Supriyadi

Load More