Pengguna moda transportasi kereta api di dua stasiun tersebut mencapai 250.000 per hari. Maka itu, pengawasan dan pengetesan dilakukan sebagai pendeteksian dini, mengingat Jabodetabek menjadi epicentrum COVID-19.
Dedi menilai, operasi gabungan dan pengetesan masif efektif untuk mencegah perluasan sebaran COVID-19. Berbagai pihak pun terlibat dalam pengawasan itu. Mulai dari gugus tugas provinsi, kabupaten/kota, TNI/POLRI, sampai operator KRL.
"Bagaimana kita mendeteksi awal agar nanti yang mau masuk Jabar betul-betul dalam kondisi sehat. Karena wilayah Jabar sudah dalam kondisi yang lebih baik," ungkap Dedi.
Koordinator Sub Divisi Sterilisasi Fasilitas Publik Hery Antasari mengatakan, tes masif akan dilakukan secara acak. Gugus tugas provinsi menyediakan 1.000-1.200 rapid test dalam operasi gabungan tersebut.
"Tes dilakukan ketika (stasiun) sedang padat-padatnya, agar semaksimal mungkin kami mendapatkan yang mewakili apa yang terjadi di lapangan," kata Hery.
Hery mengatakan, operasi gabungan dan tes masif bertujuan mengedukasi masyarakat, khususnya pelaku perjalanan, untuk konsisten menerapkan protokol kesehatan.
"Ini hanya salah satu saja yang akan kami lakukan di beberapa pintu masuk moda angkutan. Selain kereta api, akan bergeser ke moda angkutan lain, misalnya masuk ke terminal dan bandara. Ini akan dilakukan terus," kata Hery.
Sementara itu, Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian, dan Manajemen Laboratorium Siska Gerfianti mengatakan, pelaku perjalanan yang reaktif rapid test akan ditindaklanjuti dengan swab test dengan metode PCR.
Ketersediaan alat rapid test, swab test, dan Alat Pelindung Diri (APD), aman. Hingga Rabu (24/6/20), gugus tugas provinsi memiliki 29 ribu rapid test, 13 ribu swab test, 60 ribu reagen PCR, 72 ribu reagen RNA, 76 ribu APD, dan 9 ribu masker KN-95.
Baca Juga: Duh, 28 Staf PBB Meninggal Positif Virus Corona Covid-19
"Kami akan menyiapkan operasi di minggu ini sekitar 1000-1200 rapid test dan juga swab test untuk menindaklanjuti yang reaktif, sehingga kami bisa melihat mapping, deteksi dini, dan tracing, untuk hasil random sampling para pelaku perjalanan dengan moda kereta api," kata Siska.
Kontributor : Emi La Palau
Berita Terkait
-
Alfeandra Dewangga Ungkap Kerja Keras di Balik Kemenangan Persib atas Bhayangkara FC
-
Bojan Hodak Puji Mentalitas Persib Bandung usai Hajar Bhayangkara FC
-
Paul Munster: Pemain Kunci Persib Bandung? Semua
-
Federico Barba Pasang Target Sempurna: Persib Bidik 4 Kemenangan Beruntun di Akhir Putaran Pertama
-
Persiapan Ideal, Bojan Hodak Pastikan Persib Siap Hadapi Bhayangkara FC
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Puluhan Aksi Tanggap Darurat, Bantuan BRI Jangkau 70 Ribu Lebih Warga Terdampak
-
Transformasi Mengejutkan LIMA di Usia 20 Tahun, Apa Itu Filosofi Lima Jari?
-
Akhir Perjalanan 'Couple Goals' Jabar: Atalia dan Ridwan Kamil Sepakat Pisah Baik-Baik
-
5 Spot Wisata Hidden Gem dan Kuliner Viral di Subang untuk Libur Akhir Tahun 2025
-
Danantara dan BP BUMN Tegaskan Komitmen Sosial Lewat Pengiriman 1.000 Relawan ke Provinsi Terdampak