SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terlibat adu argumen dengan salah seorang warganet yang menyindirnya sedang berupaya mendongkrak elektabilitas dari pandemi Covid-19. Ridwan Kamil meminta agar kasus Covid-19 di Jawa Barat tidak dilihat dari kacamata politik.
Awalnya, Ridwan Kamil melalui akun Twitter miliknya @ridwankamil membagikan jumlah PCR Test per provinsi per 28 Juni 2020 dari Kementerian Kesehatan. Ridwan Kamil memamerkan data bahwa Jawa Barat hingga kini telah melakukan 78.500 PCR di wilayahnya guna mendeteksi adanya virus corona baru Covid-19.
"Jumlah PCR testing per provinsi per tgl 28 Juni dari kementrian kesehatan. Per hari ini Jabar sudah di 78.500 PCR test. Kesimpulan grafik ini, semoga Kemenkes bisa memberikan bantuan PCR secara proporsional, yaitu lebih besar kepada provinsi-provinsi yang populasinya besar," kata Ridwan Kamil seperti dikutip Suara.com, Selasa (30/6/2020).
Tak lama berselang, salah seorang warganet dengan akun @dr_anggapk merespons cuitan Ridwan Kamil tersebut. Ia menyebut angka PCR tes di Jawa Barat terbilang rendah, bahkan menduduki posisi ke-173 di dunia.
"Ini artinya hanya 1.512 PCR test/sejuta penduduk. Masih dibawah rata-rata nasional 2.939/sejuta. Kalau diurutkan peringkat di Worldometer.info hanya ada di peringkat 173 dunia diatas myanmar yang penduduknya selisih 6 juta lebih banyak," balas akun warganet itu.
Si warganet tersebut menyebut Ridwan Kamil sengaja menciptakan kasus positif Covid-19 terkonfirmasi rendah dengan tidak melakukan banyak tes. Ia menyindir Ridwan Kamil berupaya mendongkrak elektabilitasnya lantaran berhasil menangani Covid-19.
"Jadi kalau mau kasus konfirmasi positifnya rendah ya nggak usah banyak-banyak test seperti Jabar. Lumayan buat modal elektabilitas," ungkap akun itu.
Ridwan Kamil yang tak terima dengan kesimpulan si warganet itu langsung memberikan balasan. Ia meminta si akun itu untuk tidak sibuk membacanya dalam kacamata politik.
"Anda terlalu menyederhanakan dan terlalu sibuk membaca dengan politik," ujar Ridwan Kamil.
Baca Juga: Singapura Bagikan Gadget Pelacak COVID-19 Bagi Warga Tanpa Smartphone
Ridwan Kamil menjelaskan, dalam grafik PCR test diketahui Jawa Barat menduduki posisi kedua sebagai provinsi dengan PCR test terbanyak di Indonesia. Meski telah dilakukan pengujian massif, angka kasus pasien positif Covid-19 masih rendah.
"Silakan baca lagi, Jabar paling tinggi testing PCR nya dibanding semua provinsi kecuali Jakarta. Namun jumlah pasien positif rendah karena tingkat infeksi (positivity rate) memang rendah," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
-
TikTok Hadirkan Fitur Shared Feed untuk Tingkatkan Interaksi Pengguna
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun, Cabai Turun setelah Berhari-hari Melonjak
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
Terkini
-
Bootcamp Data Analyst Dibimbing.id: Saat Karier Stagnan, Inilah Jalan Pintas Menuju Peluang Baru
-
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Otista Bandung, Ada Luka Tusuk
-
Transaksi Tembus hingga Rp1.440 Triliun, AgenBRILink Jadi Jantung Keuangan Rakyat di Desa
-
Tertipu Rayuan Maut Orang Dalam, 10 Pencari Kerja di Bekasi Gigit Jari Uang Melayang
-
Beli Sembako Harus Pakai Perahu, Warga Eretan Wetan Menyerah pada Laut: Kami Mau Pindah