Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Rabu, 22 Juli 2020 | 09:58 WIB
Aldi, remaja Depok pembuat layang-layang unik hingga viral di media sosial. (Suara.com/Supriyadi)

SuaraJabar.id - Aldi seorang remaja di RT02/9 Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat mengisi luang waktunya dengan membuat aneka layang-layang unik.

Salah satunya layangan unik yang dibuat Aldi yaitu layang-layang mirip kuburan, lengkap dengan tulisan 'Corona bin Pilek'. Layangan unik buatan Aldi itu pun viral di media sosial.

Bahkan tak hanya layang-layang kuburan. Aldi juga membuat layang-layang keranda dan gerobak cilok.

"Mencari yang berbeda aja sih, coba doang awalnya buat layang-layang. Saya juga sering buat layangan yang kubus, cuman saya buat variasi akhirnya ketemu, saya buat keranda, kuburan, gerobak cilok, dan kuntilanak. Cuman layangan gerobak cilok belum jadi. Saya tes belum naik (mengudara), " kata Aldi kepada Suara. com, Rabu (22/7/2020).

Baca Juga: Main Layangan Sembarangan, Ulah Dewa Bikin Listrik Se-Denpasar Mati

Pemuda yang berstatus mahasiswa akademi wisata di Pamulang, Kota Tanggerang Selatan ini menjelaskan, pembuatan layang -layang sekedar mengisi luang waktu kosong saat belajar secara jarak jauh.

Ia mengaku membuat layang-layang sejak sebelum bulan Ramadan untuk mainan.

"Sebelum puasa sudah buat saya, buat mainan aja sih sebenarnya. Karena lagi musim layang-layang di Depok, " katanya.

Keahlian membuat layang-layang diakui Aldi sudah biasa ia buat semenjak sekolah di SMP. Ia belajar membuat layang -layang dari engkong (kakek) yang merupakan perajin layang-layang di daerah Grogol.

"Engkong saya sudah terkenal di daerah Grogol buat layang-layang. Dari engkong saya, bisa jadi keturunan ya, " ungkap Aldi.

Baca Juga: Polisi Ciduk Pemilik Layangan di Bali yang Sebabkan Gardu Listrik Meledak

Selama musim layang-layang, Aldi mengakui banyak yang pesan untuk dibuatkan layang -layang unik.

Layang -layang yang banyak dipesan seperti layang-layang koang, kuntilanak, keranda, ikan lele, gondoruwo, dan layang-layang kuburan.

"Karena banyak yang pesan, saya buatin aja. Makanya saya buat stok. Kalau untuk harga paling murah Rp 20 ribu yang mahal Rp 100 ribu, seperti layangan makan dan keranda, " tuturnya.

Aldi mengakui, membuat layang layang makam dan keranda ini baru dibuatnya. Bahkan ia alami kesulitan saat membuatnya, terutama untuk keseimbangan layang-layang di udara.

"Kesulitan saya di layangan keranda. Sampai empat kali buat. Kalau untuk layangan makam dan keranda menurut saya baru ada di Depok, " imbuh Aldi.

Kontributor : Supriyadi

Load More