Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 27 Juli 2020 | 13:04 WIB
Tangkapan layar saat sejumlah orang diduga berandalan bermotor merusak rumah warga di kawasan Cikakak, Kabupaten Sukabumi. [Ist]

SuaraJabar.id - Video pengrusakan sebuah rumah yang diduga dilakukan kelompok geng motor, beredar luas di aplikasi perpesanan, WhatsApp.

Dalam satu dari dua video singkat berdurasi 31 detik, tampak sejumlah anggota geng motor menyambangi salah satu rumah sambil membawa senjata tajam.

Dikutip dari Sukabumi Update—jaringan Suara.com—Senin (27/7/2020), peristiwa itu terjadi di wilayah Cikakak, Kabupaten Sukabumi.

Suasana tampak mencekam saat segerombolan orang dalam video tersebut merusak kaca jendela dan benda-benda di sekitarnya, lalu menggeledah salah satu rumah.

Baca Juga: Menjarah dan Serang Rumah, Kelompok Pria Bermotor Teror Warga Sukabumi

Informasi yang beredar di lapangan, video diduga sengaja disebar.

Pria berinisial BA, warga Palabuhanratu yang saat itu mengaku ada di lokasi kejadian, menyebut para berandalan bermotor itu datang pada Kamis (23/7/2020) malam.

"Kejadiannya sampai Jumat (24/7/2020) dini hari. Ada beberapa lokasi di Cimaja dan Sukawayana, Cikakak. Yang saya tahu mereka itu dari salah satu kelompok motor, mereka menjarah rumah warga," ujar BA, Senin (27/7/2020).

BA menjelaskan, geng motor itu menyasar rumah-rumah salah satu kelompok bermotor lawannya.

Selain digedor, para pelaku juga memecahkan rumah warga menggunakan sajam.

Baca Juga: Jalan Panjang Guru di Sukabumi Sambangi Siswa untuk Mengajar Saat Pandemi

"Sempat menjarah di kedai Cimaja, lalu ke Jaipong, Cikakak. Orang sedang istirahat digedorin, kaca jendela dipecah. Mereka nyari anak salah satu kelompok motor, padahal anak itu sedang kerja di kapal. Keluarganya diteror, mereka masuk kamar dan menggeledah," papar BA.

Sementara itu, KR warga lainnya mengaku mengenal orang yang melakukan perusakan tersebut.

Pasalnya, pada saat kejadian dirinya bersama satu orang rekannya tengah beristirahat di salah satu rumah kontrakan.

"Sudah dilaporkan ke polisi. Saya juga jadi saksi karena saat kejadian saya berada di dalam kamar kosan yang mereka rusak kaca jendelanya," ungkap KR.

KR mengaku tidak melakukan perlawanan karena gerombolan itu datang tiba-tiba sambil membawa sajam sejenis corbek atau semacam celurit panjang dan membawa samurai.

"Saya bertahan di dalam kosan sampai mereka pergi," terangnya.

Sementara itu, Kapolres Sukabumi AKBP M Lukman Syarif saat dikonfirmasi mengaku akan segera mengungkap kasus tersebut.

"Segera kami ungkap," katanya singkat.

Load More