SuaraJabar.id - Rumah Sakit Hasan Sadikin atau RSHS Bandung mulai membatasi kunjungan pada 3 Agustus pekan depan. Ini karena pandemi corona di Bandung makin banyak.
RSHS akan memberlakukan Pembatasan Kegiatan Berskala Mikro (PKBM) di seluruh wilayah RSHS. Itu sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Lingkungan RSHS.
Penerapan PKBM terutama, di area strategis seperti Poliklinik Rawat Jalan, Rawat Inap, Bedah Sentral, dan lain-lain.
Menurut Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum, M Kamaruzzaman, Poliklinik Rawat Jalan RSHS hanya menerima pasien yang telah daftar secara daring, pasien yang menunjukan bukti pengambilan hasil pada tanggal tersebut, pasien yang telah terjadwal, pasien klinik eksekutif, kontrol post rawat inap, serta pasien klinik khusus.
"RSHS tidak melayani pendaftaran rawat jalan secara onsite. Hal ini diharapkan dapat membatasi pengunjung dari kerumunan yang dapat menghambat pelaksanaan physical distancing," ujar Kamaruzzaman kepada wartawan, Jumat (31/7/2020).
Menurutnya, pembatasan pengunjung di Instalasi Rawat Inap juga tetap diberlakukan.
Penunggu pasien hanya dibolehkan 1 orang dan jam besuk ditiadakan untuk sementara.
"Jumlah pasien Covid-19 semakin meningkat secara nasional maupun Provinsi Jawa Barat. Oleh karena itu PKBM ini merupakan upaya kita bersama untuk mencegah penularan. Kami harap masyarakat dapat memahaminya karena ini demi keamanan dan kebaikan kita bersama," katanya.
Daftar ke Poliklinik Rawat Jalan RSHS, kata dia, sangat mudah. Yakni, dengan menghubungi contact center (022) 255 1111, bisa juga melalui aplikasi RSHS Go atau website reservasi.rshs.or.id Selain meningkatkan keamanan dan kenyamanan, dengan daftar online pasien tidak usah lama mengantri di loket pendaftaran.
Baca Juga: Presiden Brasil Sembuh dari Covid-19, Kini Gantian Istrinya yang Terinfeksi
Zaman juga menghimbau kepada seluruh pengunjung RSHS agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam masa AKB.
Di antaranya selalu menggunakan masker, jaga jarak minimal 1,5 meter dan selalu menjaga kebersihan tangan.
Masalah Covid-19, kata dia, adalah masalah kita semua, setiap anggota masyarakat memiliki peran masing-masing dalam upaya menekan bahkan menghentikan angka pertumbuhan kasus Covid-19 di Indonesia.
"Dengan kerja sama seluruh lapisan masyarakat, semoga Indonesia akan segera bangkit dan pandemi ini berakhir di bumi pertiwi," katanya.
Berita Terkait
-
Drama Predator Berjas Putih di RSHS Bandung, Dokter Priguna Dituntut 12 Tahun Penjara!
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Mengenal Virus Corona Varian Nimbus, Penularan Kasus Melonjak di 13 Negara
-
7 Fakta Kenaikan Kasus COVID-19 Dunia, Thailand Kembali Berlakukan Sekolah Daring
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Gaji PPPK Butakan Mata? Viral Kisah Pilu Istri Dibuang Usai Suami Naik Status
-
Mengapa UIKA Bogor? Bongkar Alasan Kampus Ini Lolos ke Daftar 19 PTS Unggul Jawa Barat
-
Mobil Ketua Karang Taruna Bogor Dihancurkan OTK! Bukan Pencurian Biasa, Ada Dugaan Teror Serius
-
Krisis Air PDAM Tirta Kahuripan Kian Parah, Netizen Kepung Medsos Desak Dedi Mulyadi Turun Tangan
-
Dedi Tantang Purbaya Buka Data! Bantah Endapkan Triliunan Uang Rakyat di Deposito