Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 04 Agustus 2020 | 04:40 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Suara.com/Cesar)

SuaraJabar.id - Gubernur sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil menyatakan siap menjadi relawan uji klinis Vaksi Corona produksi Sinovac, China.

Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengemukakan, langkah tersebut juga ditegaskan pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar.

"Kami para pimpinan sedang merumuskan, jika tidak ada halangan dari unsur kesehatan pribadi, maka saya dan Forkopimda akan menjadi relawan untuk pengetesan vaksin (COVID-19)," kata Emil seperti dilansir Antara pada Senin (3/8/2020).

Menurutnya, inisiatif pimpinan di Jabar bakal menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dan menambah keyakinan, jika uji vaksin yang dilakukan PT Bio Farma akan berjalan lancar.

Baca Juga: Siap-siap, Vaksin Virus Corona Buatan Rusia Tersedia Dua Minggu Lagi

"Kalau pimpinannya juga melakukan (jadi relawan vaksin Covid-19), InsyaAllah rakyatnya juga akan meyakini proses (uji klinis) vaksin ini berjalan dengan lancar," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Emil mengemukakan sudah ada 500 relawan vaksin dari total kebutuhan sebanyak 1.600 orang. Lantaran itu, Emil terus mengajak warga di atas usia 20 tahun hingga 59 tahun untuk turut serta menjadi relawan uji klinis vaksin Covid-19.

"Untuk (relawan) vaksin sudah ada pendaftar, sekitar 500-an orang, kita butuh 1.100 lagi. Oleh karena itu, kami mengimbau kepada mereka yang usianya sesuai kriteria dan mau, untuk menjadi relawan," ucap Kang Emil.

Adapun proses uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac fase 3 ini akan berjalan selama enam bulan atau hingga akhir 2020. Jika berjalan lancar, rencananya Vaksin Sinovac akan mendapat izin edar dan diproduksi massal di awal 2021.

Jaga jarak

Baca Juga: Banyak Orang Takut Jadi yang Pertama Mencoba Vaksin Virus Corona

Sambil menunggu tahapan uji klinis tersebut, Emil meminta masyarakat terus mengenakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun demi memutus rantai penularan Covid-19.

"Perjalanan (mengatasi pandemi) masih panjang karena pengetesan vaksin ini akan berlangsung sampai akhir tahun. Sambil menunggu enam bulan itu tiba, maka pengetesan dan kedisiplinan memakai masker adalah cara untuk mengurangi persebaran (Covid-19)," katanya.

Pengetesan agresif

Sementara itu, angka reproduksi efektif (Rt) COVID-19 di Jabar meningkat di angka 1,05 selama sepekan terakhir. Hal itu, kata Emil, merujuk pengetesan masif yang terus dilakukan Gugus Tugas Jabar. Meski begitu, pihaknya berupaya menekan angka Rt hingga di bawah satu.

Menyoal uji usap (swab test) metode Polymerase Chain Reaction (PCR), Kang Emil menjelaskan, sudah lebih dari 160 ribu pengetesan metode PCR dilakukan di Jabar, termasuk di beberapa institusi pendidikan kenegaraan.

"Total swab test kita ini terbanyak di luar DKI Jakarta. Gabungan antara tes yang dilakukan Gugus Tugas (Jabar) dan TNI yaitu sekitar 160 ribuan. Jadi kalau diperbandingkan terhadap provinsi-provinsi lain, maka pengetesan usap Jawa Barat adalah terbanyak dari seluruh provinsi," ujarnya.

Load More