SuaraJabar.id - Seorang warga Bekasi Utara Juliana Wijaya untung banyak dari berjualan face shield atau pelindung wajah di masa pandemi virus corona. Juliana untung Rp 50 juta sebulan, berlipat kali ganda dari gaji karyawan.
Berjualan face shield, peluang bisnis menjanjikan yang coba ditangkap Juliana. Juliana tinggal di Harapan Indah, Bekasi Utara.
Juliana jualan face shield sejak April 2020. Selain memanfaatkan momentum, dia resah dengan kehadiran produk face shield yang diproduksi secara asal-asalan.
Padahal, alat ini punya fungsi penting melindungi diri dari droplet berisi virus.
Baca Juga: Warga Jombang Positif Corona Kabur di Pontianak, Dinkes: Dia Mungkin Takut
Berangkat dari sana, wanita asal Surabaya itu lantas menggandeng seorang kawan memproduksi langsung face shield yang diberi nama Predacare.
Bermodal kurang dari Rp 5 juta, Juliana mampu membuat 500 buah face shield dengan kualitas ketebalan mika 0,5 milimeter.
“Rata-rata yang diproduksi orang lain ketebalan mikanya 0,3 milimeter atau malah ada juga yang di bawah itu. Jadi, sangat tipis dan gampang penyok,” kata Juliana belum lama ini.
Produksi awal yang hanya sebanyak 500 buah itu tak disangka laris manis. Penjualannya terus meningkat hingga ia kewalahan.
Itu pun sudah dibantu tiga orang pekerja yang dalam sehari bisa menghasilkan maksimal 200 face shield.
Baca Juga: Bebas Corona, Protokol Kesehatan 6 Pasar di Palembang Diperketat
“Itu kami pernah produksi sampai 2000 buah per hari pas di bulan Mei dan Juni. Benar-benar orderan datang terus,” ujarnya.
Ini baru dari satu jenis face shield untuk orang dewasa saja. Belum ditambah face shield khusus anak-anak, juga produk APD lain yang juga ia pasarkan.
Dengan harga Rp 12.000 hingga Rp 15.000 per buah, Juliana bisa meraup untung hingga Rp 50 juta per bulan.
“Iya ada segitu (Rp 50 juta). Tapi, memang saya enggak mau ambil untung banyak-banyak kayak orang jual masker medis yang harganya selangit. Tetap jualan itu sewajarnya aja,” kata Juliana.
Jika disebut pandemi membawa berkah, ibu satu anak tersebut agak tidak setuju. Pasalnya, Covid-19 tetaplah sebuah penyakit yang tidak diharapkan kehadirannya. Kalaupun ia kini menggeluti bisnis APD, utamanya karena ingin juga membantu banyak orang.
“Mungkin tepatnya itu yang disebut ‘berkah’ bukan pandeminya, tapi ‘berkah’ karena bisa bantu orang juga berikhtiar melindungi diri dengan coba menawarkan produk yang harganya terjangkau,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Kampus Thailand yang Beri Gelar Honoris Causa kepada Raffi Ahmad Ada di Bekasi, Benarkah?
-
Alert! Kemenkes Peringatkan Potensi Peningkatan Covid-19
-
Virus Corona Ngamuk Lagi, Kasus Covid-19 di Singapura Meroket Hingga Dua Kali Lipat
-
Berharap Tak Ada Covid Lagi, Doa Pilu Juliadi di Makam Istrinya yang Meninggal karena Virus Corona
-
Kasus Covid-19 Varian JN.1 Naik Hingga 43 Persen, Paling Banyak Pasien Tidak Alami Gejala?
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
Bos Sritex Ditangkap! Bank BJB, DKI Hingga Bank Jateng Terseret Pusaran Kredit Jumbo Rp3,6 Triliun?
-
Warga RI Diminta Tingkatkan Tabungan Wajib di Bank Demi Cita-cita Prabowo Subianto
-
5 HP dengan Kamera Terbaik di Dunia 2025, Ada Vivo dan Huawei
-
8 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Besar Performa Handal
-
Eks Pelatih Vinicius Junior Diincar Klub Liga 1: Persija atau Bali United?
Terkini
-
BNI Gandeng BUMDes Yogyakarta untuk Perkuat Ketahanan Pangan dan Pemerataan Ekonomi Desa
-
Reaksi Kocak Anak Kecil Saat Ada Dedi Mulyadi Bicara Soal Barak Militer: Aku Mau Makan
-
Dedi Mulyadi Dikritik Lemhannas: Pendidikan Militer Bukan Solusi Kenakalan Remaja
-
Dua Sungai Meluap, Karawang Diterjang Banjir Parah, Ratusan Warga Terdampak
-
Yuk! Bayar Cicilan Dengan Klaim Link Saldo DANA di Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei