Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 05 Agustus 2020 | 11:55 WIB
Eman (25 tahun), pemulung yang tinggal dalam sebuah gubuk di bawah Jembatan Cibandung, Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi [Foto: Sukabumiupdate.com]

Namun, kerasnya kehidupan di Ibu Kota membuat Eman memutuskan pulang ke Sukabumi, dan memilih bekerja sebagai pemulung meskipun dalam keadaan memprihatinkan.

"Jakarta rawan, jadi saya pulang ke Sukabumi, karena di Jakarta juga tinggal di gubuk," kata Eman kepada Sukabumi Update—jaringan Suara.com—Rabu (5/8/2020).

Ziarah Makam Orang Tua

Eman yang mengaku masih lajang, sebulan sekali pulang ke kampung halamannya di Desa Bojong Lopang, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi.

Baca Juga: Jadi Klaster Corona, 26 Kantor di Jakarta Ditutup, Ini Daftarnya

Kepulangannya ke rumah tak lain untuk menziarahi makam orang tuanya.

"Suka nyekar ke kuburan orang tua (di Jampang Tengah)," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Sukabumi, Rita Fitrianingsih mengatakan, Eman telah tinggal di bawah jembatan tersebut selama kurang lebih empat tahun.

Dalam hal ini, pihaknya telah melakukan tindakan terkait pemenuhan kebutuhan sosial Eman selama hidup di dalam gubuk rongsok tersebut.

"Sudah didatangi dikasih bansos. Kalau kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan sosial, tugas kita sudah (lakukan)," tegasnya.

Baca Juga: Masker Khusus Perokok Buatannya Viral, Mr. Abo Kebanjiran Pesanan

Load More