Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 10 Agustus 2020 | 21:35 WIB
Plt Bupati Cianjur Herman Suherman saat mendatangi lokasi kebakaran Pasar Ciranjang yang tinggal puing-puing, Senin (10/8/2020). [Ist]

SuaraJabar.id - Plt Bupati Cianjur Herman Suherman membantah dugaan kebakaran di Pasar Ciranjang, Senin (10/8/2020) siang, akibat sabotase.

Kawasan Pasar Ciranjang yang saat ini luluh lantak setelah dilahap si jago merah, merupakan pasar darurat.

Pihak Pemkot Cianjur sebelumnya telah menyiapkan proyek revitalisasi Pasar Ciranjang senilai lebih dair Rp 20 miliar.

"Kebakaran yang terjadi di Pasar Rakyat Ciranjang tidak mungkin akibat faktor kesengajaan. Ini murni musibah," tegas Herman dilansir dari Sukabumi Update—jaringan Suara.com—Senin (10/8/2020).

Baca Juga: Kebakaran Pabrik Bioetanol di Mojokerto, Satu Orang Tewas

Herman menjelaskan revitalisasi Pasar Ciranjang belum bisa dilaksanakan lantaran pandemi Covid-19.

"Sudah diprogramkan pembangunan Pasar Ciranjang, bahkan anggarannya sudah dipersiapkan sebesar lebih dari Rp 20 miliar," paparnya.

"Namun karena pandemi, program tersebut terpaksa ditunda," sambung Herman.

Ia memastikan program pembangunan Pasar Ciranjang akan terealisasi pada tahun 2021 mendatang.

Lebih jauh, Plt Bupati Cianjur memastikan akan segera mencari solusi untuk menghidupkan kembali perekonomian para pedagang Pasar Ciranjang.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Pusat Perawatan Pasien di India Malah Kebakaran

"Kami akan segera mencari solusi agar perekonomian pedagang tetap hidup," pungkasnya.

Penyebab Kebakaran

Sementara itu, Polres Cianjur masih menyelidiki penyebab kebakaran Pasar Ciranjang Cianjur yang terjadi pada Senin siang pukul 14.30 WIB yang menghanguskan ratusan kios.

"Sampai sekarang fokus upaya pemadaman kobaran api. Soal penyebab kebakaran masih didalami termasuk jumlah kios dan kerugian akibat kebakaran belum bisa dipastikan," kata Wakapolres Cianjur Kompol Hilman Muslim kepada wartawan, Senin (10/8/2020).

Load More