Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 11 Agustus 2020 | 13:01 WIB
Jendela bersejarah dan kuno ditemukan di bawah proyek Stasiun Bekasi. (dok humas)

SuaraJabar.id - PT Kereta Api Indonesia menemukan benda misterius di bawah Stasiun Bekasi Kota. Benda dan bangunan bersejarah diduga cagar budaya ditemukan di bawah Stasiun Bekasi Kota yang sedang mengalami perombakan.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menjelaskan bahwa pihaknya mendapat laporan dari PT Kereta Api Indonesia yang menyatakan adanya benda atau bangunan sisa sejarah tersebut saat pengerukan tanah untuk kereta double track.

“Jadi pas selesai diuruk tanahnya kita bisa melihat temuan itu seperti lorong menuju seberang. Mungkin dulunya untuk air atau jembatan manusia,” kata Rahmat dalam keterangan persnya, Selasa (11/8/2020).

Hasil temuan itu bisa diabadikan karena termasuk benda langka.

Baca Juga: Banjir Yaman Hancurkan Bangunan Bersejarah di Kota Tua Sanaa

“Bekasi juga masuk dalam sejarah, seperti jembatan sasak yang menghubungkan alun-alun ke Pasar Proyek itu adalah sejarah,” ujar dia.

“Maka temuan benda ini juga pasti ada nilai sejarahnya, nanti akan ditelusuri oleh sejarawan dan Disparbud (Dinas Pariwisata dan Budaya) untuk dipastikan,” lanjut pria yang akrab disapa Pepen ini.

Sementara itu, Sejarawan Ali Anwar mengungkapkan bahwa ada tiga benda bersejarah yang ditemukan di Stasiun Bekasi Kota.

Pertama, bangunan dengan struktur bata merah di kedalaman lebih dari 4 meter, pondasi bangunan yang tidak jauh posisinya dari penemuan pertama, dan jendela berukuran besar.

“Jadi jendela itu ditemukan oleh pekerja KAI di bekas gudang sebelum dirobohkan, posisinya di tempat bangunan pimpro (pimpinan proyek),” kata Ali.

Baca Juga: Miris, Sisa Peninggalan PDRI di Limapuluh Kota Dibiarkan Lapuk Dimakan Usia

Jendela ini juga diketahui termasuk benda langka yang bisa dibilang buatan masa penjajahan.

Ali menyarankan agar jendela itu tidak disimpan secara sembarangan untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kalau orang yang enggak ngerti bisa diambil, atau orang yang ngerti bisa seenaknya aja bawa. Nanti akan ditentukan Disparbud untuk dikelola atau dipasang supaya bisa kelihatan nilai sejarahnya,” ujar dia.

Load More