SuaraJabar.id - Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Erick Thohir menargetkan vaksin virus corona merah putih yang saat ini sedang dalam tahap ini klinis diharapkan bisa digunakan pada awal tahun depan atau 2021.
Menteri BUMN ini menambahkan saat ini pemerintah sedang melakukan uji klinis tahap III dan diharapkan vaksin ini akan diproduksi kuartal I-2021 (Januari-Maret).
"Insya Allah, kemarin laporan terakhir, di 2021 bisa ada jalan keluar, kita menemukan vaksin merah putih," kata Erick dalam sebuah diskusi virtual, yang ditulis, Minggu (16/8/2020).
Erick menuturkan penemuan vaksin akan sangat membantu pemerintah dalam menyembuhkan pasien Covid-19, sekaligus memulihkan perekonomian nasional.
Makanya kata dia penemuan vaksin merupakan pintu awal untuk bisa membuat ekonomi melejit kembali.
"Setelah ini berjalan, tetap kita menjalankan yang namanya stimulus ekonomi, dan yang namanya penemuan vaksin yang nantinya diharapkan di awal tahun depan imunisasi massal," katanya.
Sebelumnya, uji klinis vaksin Sinovac untuk virus corona di mulai di Bandung, Selasa (11/8/2020).
Uji klinis itu dilakukan ke para relawan, salah satu yang Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Vaksin Sinovac Biotech bekerja sama dengan Biofarma dan Universitas Padjajaran di Kota Bandung.
Baca Juga: Wakil Bupati Waykanan Edward Antony Meninggal Positif Corona
Hingga saat ini, dia masih menunggu kepastian apakah dirinya lulus kualifikasi sebagai relawan atau tidak.
Untuk lolos menjadi relawan vaksin, calon relawan harus dinyatakan sehat oleh tim dokter yang akan melakukan serangkaian tes kesehatan.
Selain itu, calon relawan pun harus berusia antara 18-59 tahun dan berdomisili di Kota Bandung.
"Saya sudah mendaftar, didaftarkan oleh tim kesehatan saya secara online, jadi kuitansi sudah ada. Bahwa ya, saya sudah mendaftar, tapi diterima atau belum, masih menunggu dari sisi kesehatan bahwa saya layak jadi relawan," ungkap Emil.
Dia mengatakan, bila lolos, dirinya akan menjalani proses penyuntikan vaksin sebagai relawan sesuai dengan prosedur.
Bila tidak, dia akan memaklumi hal tersebut mengingat ada faktor kesehatan yang menjadi syarat krusial seorang relawan.
Berita Terkait
-
Maling Santuy di SMAN 5 Bandung! Wajah Terekam CCTV, Gondol Laptop Saat Siswa Belajar di Lab
-
Bojan Hodak Alihkan Fokus Persib Bandung ke Laga Tandang Lawan Arema FC
-
Lennart Thy Sebut Lion City Sailors Tampil Bagus saat Tahan Imbang Persib
-
Persib Gagal Menang, Bojan Hodak Kecewa Berat: Saya Tidak Senang!
-
Persib Bandung Batal Menang, Lion City Sailors Samakan Kedudukan di Menit Akhir
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Detik-detik Mencekam di Cianjur, Niat Melerai Justru Jadi Petaka
-
Kontroversi Makanan Bergizi Gratis: Tanggung Jawab Siapa Jika Ada Korban?
-
Kenapa Banyak Korban PHK di Jawa Barat? Ini Jawaban Dedi Mulyadi
-
4 Poin Tamparan Dedi Mulyadi: Lupakan Luar Negeri, Ini PR Kepala Daerah di Jabar!
-
Dedi Mulyadi ke Kepala Daerah: Urus Sampah-Jalan Rusak Dulu, Jangan Mimpi ke Luar Negeri