SuaraJabar.id - Turis Indonesia yang hendak wisata medis ke Penang harus menunda perjalanan sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Otoritas kesehatan negara bagian Penang menyebut, turis Indonesia dilarang masuk sampai adanya protokol kesehatan yang ditetapkan oleh negara.
Hal ini dilakukan untuk mencegah risiko penyebaran virus Corona Covid-19 yang masih merajalela di Asia Tenggara.
Dilansir VOA Indonesia, Pihak berwenang memperketat pembatasan pergerakan di beberapa bagian pulau itu pada akhir pekan, karena infeksi baru muncul setelah lebih dari tiga bulan tanpa kasus baru.
Baca Juga: Tertangkap Kamera, Presiden Portugal Selamatkan 2 Turis yang Tersapu Ombak
Negara bagian Penang di Malaysia bagian utara telah melarang pengunjung dari luar negeri yang mencari layanan medis, sampai protokol kesehatan dan keselamatan baru terkait virus corona diberlakukan, kata kepala menteri pada Senin (17/8/2020).
Dalam sebuah pernyataan, pemerintah mengatakan tiga pasien Indonesia tiba dengan menaiki pesawat khusus Jumat lalu (14/8) untuk dirawat di rumah sakit swasta. Dua merupakan pasien kanker, dan yang satu lagi memerlukan perawatan segera.
"Pemerintah negara bagian sangat menyesalkan karena tidak diberitahu mengenai kedatangan mendadak para pasien itu," kata Kepala Menteri Chow Kon Yeow, ketika mengumumkan pelarangan itu.
Negara bagian itu tidak mengatakan apakah ketiganya positif mengidap virus tersebut.
Tapi otoritas Penang diberitahu bahwa ketiga pasien itu telah mengikuti semua protokol standar, kata kepala menteri itu.
Baca Juga: Buka Konsultasi Spiritual Online, Turis Italia di Bali Dideportasi
Larangan itu masih akan berlaku hingga kementerian kesehatan menyelesaikan prosedur baru untuk menangani wisata medis, tambahnya.
AirAsia.com, platform digital dari maskapai AirAsia Group Bhd, mengatakan perusahaan itu menerbangkan pesawat sewaan pertama ke Penang dari Medan, Jumat (14/8).
Sebuah pesawat sewaan lain dari Jakarta dijadwalkan tiba Senin mendatang (24/8).
Pihak berwenang Penang juga telah memerintahkan semua instansi terkait wisata medis untuk memberikan pemberitahuan dan informasi.
Negara Asia Tenggara itu telah mendeteksi mutasi virus corona yang sangat berbahaya, katanya hari Minggu (16/8), ketika jumlah infeksi baru mencapai sedikitnya 9.200.
Berita Terkait
-
Dijemput Crazy Rich Malaysia, Gaya Fuji di Bandara Bikin Heboh!
-
Pemilik Mobil Antik Siap-siap Gigit Jari, Kendaraan Berumur 15 Tahun Wajib Diperiksa
-
Keinginan Ong Kim Swee, 3 Pemain Timnas Malaysia yang Cocok Dibawa ke Persis Solo
-
Malaysia Punya Motor Nasional Mirip Aerox, Tampilan Tak Kalah Ganteng
-
Prabowo Gaungkan Efisiensi, Tapi Jumlah Menteri Terbanyak di Dunia
Terpopuler
- Nyaris Adu Jotos di Acara TV, Beda Pendidikan Firdaus Oiwobo Vs Pitra Romadoni
- Indra Sjafri Gagal Total! PSSI: Dulu Pas Shin Tae-yong kan...
- Nikita Mirzani Tak Terima Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara: Masa Lebih Parah dari Suami Sandra Dewi
- Kini Jadi Terdakwa Kasus Pencemaran Nama Baik Hotman Paris, Iqlima Kim Dapat Ancaman
- Minta Maaf Beri Ulasan Buruk Bika Ambon Ci Mehong, Tasyi Athasyia: Harusnya Aku Gak Masukkan ke Kulkas
Pilihan
-
Pandu Sjahrir Makin Santer jadi Bos Danantara, Muliaman D Hadad Disingkirkan?
-
Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
-
Sah! OJK Cabut Izin Usaha Jiwasraya, Tak Singgung Nasib Nasabah
-
Jokowi Sentil Megawati Usai Larang Kepala Daerah PDIP Ikut Retreat
-
Jika Gagal Penuhi Target Ini, Petinggi Persija: Carlos Pena Out!
Terkini
-
Viral, Remaja Bermesraan di Pacuan Kuda Legokjawa Pangandaran di Gerebek Warga
-
Erik Hilang Saat Memancing, Tim SAR Gabungan Sisir Perairan Geopark Sukabumi
-
Polda Jawa Barat Amankan Tiga Penipu Asal Nigeria
-
Tumpas Korupsi, Target Ayep Zaky - Bobby Maulana di 100 Hari Pertama Jabat Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi
-
Resmi Jabat Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang: OPD Kalau Tidak Fatsun Saya Ganti, Mutasi dan Rotasi