Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 24 Agustus 2020 | 12:40 WIB
Aliran Sungai Bengawan Solo di wilayah Gresik ternyata sudah tercemari mikroplastik. (dok UIN Sunan Ampel Surabaya)

SuaraJabar.id - Aliran Sungai Bengawan Solo di wilayah Gresik ternyata sudah tercemari mikroplastik. Limbah ini sangat berbahaya bisa menganggu metabolisme tubuh hingga menurunkan sistem imun, bahkan keracunan.

Temuan tersebut diteliti oleh mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, dengan lokasi penelitian beberapa desa di Gresik.

Antara laian, Desa Masangan, Bunga, Legowo, Tajungsari dan Ujung pangkah.

Dalam penelitiannya, mahasiswa menemukan muara Bengawan Solo, air sedimen dan ikanya mengandung mikroplastik.

Baca Juga: Serpihan Mikroplastik di Samudera Atlantik Bobotnya Mencapai 21 Ton

Aliran Sungai Bengawan Solo di wilayah Gresik ternyata sudah tercemari mikroplastik. (dok UIN Sunan Ampel Surabaya)

Salah satu peneliti Ziadatur Rizqiyah mengatakan, mikroplastik adalah potongan plastik yang sangat kecil dan dapat mencemari lingkungan.

Sedangkan mikroplastik yang ditemukan adalah jenis fiber bersumber dari serpihan tekstil.

Senyawa ini sangat bahaya jika dikonsumsi oleh manusia.

"Parahnya, rata-rata ikan dan udang sudah terkontaminasi dengan senyawa ini. Jika dikonsumsi manusia bisa berbahaya. Salah satunya menurunkan sistem imun," kata Ziadatur, saat dihubungi, Senin (24/8/2020).

"Potensi gangguan metabolisme, gangguan pencernaan dan menurunkan sistem imun. Pada masa pademi ini penurunan imun dapat berdampak serius ancaman kesehatan dan ketahanan tubuh terhadap Covid-19," ternganya.

Baca Juga: Penelitian: Sekitar 21 Juta Ton Mikroplastik Mengapung di Samudra Atlantik

Rahmania peneliti lain juga menjelaskan, pengambilan sample air dilakukan pada 14 Agustus 2020 di beberapa desa di Gresik.

Aliran Sungai Bengawan Solo di wilayah Gresik ternyata sudah tercemari mikroplastik. (dok UIN Sunan Ampel Surabaya)

Sedangkan beberapa lokasi yang ditemukan mikroplastik. Antara lain di Desa Masangan terdapat 87 mikroplastik dalam 100 L air Bengawan Solo, Desa Legowo terdapat 54 mikroplastik dalam 100 L air dan Desa Bungah terdapat 57 mikro plastik dalam 100 L air.

"Salah satu penyebab pencemaran mikroplastik adalah tidak adanya sistem layanan pengangkutan sampah Pemkab Gresik yang menjangkau wilayah Masangan, Bungah, Tajungsari dan Pangkah wetan," jelas Rahmania.

"Sehingga masyarakat menjadikan bantaran Bengawan Solo sebagai tempat sampah. Seperti terlihat di sepanjang pinggiran sungai ditemukan tumpukan sampah di pinggir bengawan di desa Bungah," pungkasnya.

Kontributor : Amin Alamsyah

Load More