Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 28 Agustus 2020 | 15:21 WIB
Putra Mahkota Kesultanan Kasepuhan PRA Luqman Zulkaedin. [Ayocirebon.com/Erika Lia]

Karena itu, setidaknya dua keraton dan keluarga keraton di Cirebon menyatakan penolakan atas penobatan Luqman. Dengan menamakan diri Keluarga Besar Kesultanan Cirebon, mereka yang terdiri dari masing-masing Kesultanan Kanoman, Kesultanan Kacirebonan, dan Keluarga Keraton Mertasinga di Kabupaten Cirebon.

Sementara itu, Juru bicara Keluarga Besar Kesultanan Cirebon Pangeran Patih Tomi menyebut, selain Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan, dan Mertasinga, di dalamnya terdapat pula keluarga Kesultanan Kasepuhan.

"Kami sepakat menolak penobatan PRA Luqman Zulkaedin menjadi Sultan Sepuh XV," cetusnya.

Ketika sejarah peteng telah terkuak, pihaknya sebagai anak cucu Sunan Gunung Jati merasa berkewajiban meluruskan garis keturunan.

Baca Juga: Innalillahi, Sultan Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat Mangkat

Bila tidak diluruskan, pihaknya mencemaskan beban besar yang akan ditanggung keturunan saat ini maupun di masa depan.

"Jangan sampai kota menanggung dosa kepada nenek moyang dan panutan kita, Syekh Syarief Hidayatullah Sunan Gunung Jati," tegasnya.

Menurutnya, kekeliruan yang terus menerus berpotensi menimbulkan kekisruhan tanpa henti. Karenanya, kebenaran sejarah harus ditegakkan dan diungkap jujur kepada khalayak luas. Bila jumenengan bagi Luqman tetap berlangsung, pihaknya mengancam tak akan mengakui pria muda itu sebagai Sultan Sepuh.

"Kalau sampai terjadi penobatan kepada yang bukan keturunan Sunan Gunung Jati, kami tidak bertanggung jawab," katanya.

Baca Juga: Keraton Kasepuhan Cirebon Kembali Dibuka Untuk Umum

Load More