SuaraJabar.id - Belum satu bulan mendapat relaksasi dan pelonggaran, Perkumpulan Penggiat Pariwisata Kota Bandung (P3B) kembali mendapat kabar tidak mengenakan. Pasalnya Pemerintah Kota Bandung dikabarkan akan menerapkan jam malam, sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona.
Ketua P3B Kota Bandung Rully Panggabean mengatakan, jika kajian soal penerapan jam malam di Kota Bandung diterapkan, para pengusaha tempat pariwisata dan tempat hiburan dipastikan sepi pengunjung.
"Yah sedih dan prihatin, cuma ya bagaimana, ini kan pandemi, kita baru berapa hari malah ada yang belum buka, masih dalam pengajuan tiba-tiba sudah ada keinginan untuk katakanlah jam malam, yah nol lagi semuanya," kata Rully saat dihubungi via ponselnya, Kamis (3/9/2020).
Rully mengatakan, jikalau memang nantinya diterapkan, pihaknya bakal mengikuti aturan yang mesti dijalani. Tidak akan ada upaya apapun untuk memperjuangkan nasib para pengusaha tempat hiburan.
"Yah saya kami mau ngadu ke siapa gitu. Yah pasrah saja habis gimana ya, situasi ini karena memang yang berwenang untuk menentukan gugus tugas," ucap dia.
"Kalau saya kan justru mohon ke gugus tugas, pada waktu itu untuk diadakan relaksasi, nah kita tiba-tiba situasi nya tidak membaik, situasi Bandung nya gak landai malah makin naik oranye lagi saya gak tahu juga, yah kita berharap dan berdoa saja, mudah-mudahan situasi Covid ini bisa landai gitu lah. Kalau enggak gimana yah menderita saja lah," sambung dia.
Rully menuturkan, sampai dengan saat ini belum seluruhnya tempat hiburan kembali beroperasi. Hal tersebut karena sulitnya rekomendasi untuk membuka tempat hiburan ditengah pandemi Covid-19 ini.
"Ini dari permohonan kita dari 80 lebih tempat hiburan itu, sekarang belum setengahnya di kasih izin, karena memang super ketat, ditinjau lagi, di lihat lagi, protokol kesehatan dan lain-lain.sampai sekarang belum ada setengahnya yang di kasih izin buka. Jadi memang belum bisa buka semua, karena yang di kasih izin belum mencapai setengahnya," ucapnya.
Mereka para pengusaha tempat hiburan, lanjut Rully, saat ini hanya dapat pasrah dan berdoa, agar situasi pandemi Covid-19 di Kota Bandung khususnya, agar dapat menjadi lebih baik.
"Kalau bicara keberatan yah pasti, cuma yang mau gimana lagi, da kita mah sebagai masyarakat kota mau gimana mau ngelawan, ngelawan nya gimana. Yah upaya kita berdoa, kalau sekarang gugus tugas menganggap ini rawan harus jam malam, ya paling sepi. Tidak ada pengunjung. Karena jam malam siapa yang mau datang kalau keluyuran di tegur. Jadi prihatin saja. Saya berdoa saja, semoga Covid di Bandung bisa landai," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mempertimbangkan penerapan jam malam sebagai salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus corona.
Jam malam akan diberlakukan jika warga masih berkerumun dan tidak mematuhi penerapan protokol kesehatan.
Pemkot Bandung saat ini telah memberlakukan kebijakan penutupan sejumlah ruas jalan pada malam hari. Hal tersebut dilakukan dengan alasan ruas jalan tersebut menjadi tempat berkerumun warga di malam hari.
Namun, Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, pihaknya mempertimbangkan cara lain untuk mengefektifkan pencegahan penyebaran virus corona. Cara itu adalah menerapkan jam malam di Kota Bandung.
“Tapi kalau kondisinya memburuk, jangankan penutupan kita bisa juga berlakukan jam malam, seperti yang sekarang di kota Depok. Walaupun itu bukan harapan kita, tapi kalau itu terjadi, itu keniscayaan,” katanya di Balai Kota Bandung, Rabu (2/9/2020).
Ema meminta kepada masyarakat untuk tidak abai dalam penerapan protokol kesehatan. Masyarakat juga diminta patuh terhadap himbauan pemerintah, karena kondisi sedang tidak normal.
Kontributor : Cesar Yudistira
Berita Terkait
-
Jadwal SIM Keliling Bandung November 2024: Dago Plaza & ITC Kebon Kelapa
-
Ditanya Dharma soal Teras Cihampelas yang Sekarang Sepi, RK Salahkan Penerusnya
-
UAJY dan Suara.com Gelar Workshop di Bandung, Tingkatkan Kualitas Konten dengan AI
-
Informasi Lengkap Pendaftaran CPNS Kota Bandung, Formasi Apa Saja Yang Tersedia?
-
Demo Tuntut PM Bangladesh Mundur Berlangsung Ricuh, 73 Orang Tewas
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Rooms Inc d'Botanica Bandung Ikut Semarakkan Program Akhir Tahun Artotel Wanderlust Bertajuk "Serenata Akhir Tahun"
-
Miris! Pelajar SMA Cianjur Jadi Kurir Narkoba Internasional, Raup Untung Puluhan Juta
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024