Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 29 September 2020 | 17:05 WIB
Pelatih kepala Persib Robert Albert (bertopi) memantau latihan rutin anak asuhnya di stadion GBLA, Bandung, Kamis (24/9/2020). [Dok. Persib]

SuaraJabar.id - PSSI resmi menunda kick off lanjutan Liga 1 2020 yang rencananya akan digelar awal Oktober 2020. Namun, Persib Bandung akan terus menjalankan kegiatan latihan meski belum menerima jadwal baru Liga 1.

Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahyono tak mempermasalahkan keputusan yang diambil PSSI terkait pengunduran Liga 1.

"Ya kalau gitu sebulan (diundur) kita harus tetap ikutin. Istilahnya melakukan persiapan kalau emang benar satu bulan itu," ujar Teddy, Selasa (29/9/2020).

Menurutnya, kerugian pastinya dirasakan oleh seluruh tim penghuni Liga 1 dan Liga 2, tidak terkecuali Persib yang merasa dirugikan lantaran kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia itu kembali ditunda.

Baca Juga: Tak Dapat Izin Keramaian, Liga 1 dan Liga 2 2020 Resmi Ditunda

Namun, kata dia, bagaimanapun keputusan yang diambil pemerintah, tentu berdasarkan pertimbangan yang matang. Selain itu, kalau dipaksakan bergulir di tengah wabah virus Corona yang tak kunjung reda dan malah cenderung meningkat, maka khawatir akan memperparah situasi.

"Dampaknya pasti ada kerugian, cuma kan kita menghormati keputusan dari kepolisian bahwa pasti ada pertimbangan tersendiri kenapa tidak diizinkan untuk dilaksanakan tanggal 1 (Oktober 2020)," tukasnya.

Teddy pun memastikan skuat Maung Bandung--julukan Persib Bandung, tidak akan diliburkan dari aktivitas latihan rutin. Pasalnya, kata dia, akan riskan kalau Dedi Kusnandar dan kolega diliburkan, sementara rencana kompetisi bakal digelar dalam jangka waktu satu bulan.

"Ya pasti tetap latihan lah, ga mungkin diliburkan. Karena kalau ga latihan kondisinya turun. Satu bulan bulan sudah pasti tetap latihan," imbuhnya.

Sementara itu, Persib Bandung kembali menggelar tes usap alias swab PCR kepada pemainnya di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Bandung, Selasa (29/9/2020).

Baca Juga: Resmi! Liga 1 2020 Batal Restart 1 Oktober

Dokter tim Persib Raffi Ghani mengatakan tes usap itu dilakukan sesuai dengan regulasi yang diterapkan PSSI dan operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB), yang mengharuskan setiap tim menjalani tes usap secara rutin.

"Ini satu regulasi yang ditetapkan oleh PSSI dan PT LIB bahwa dengan akan bergulirnya kompetisi kita diharuskan untuk melaksanakan swab test secara berkala," kaya Raffi usai pemeriksaan dilakukan.

Menurutnya, kedepan setelah kompetisi Liga 1 kembali digulirkan, skuat berjulukan Maung Bandung akan melakukan tes usap secara rutin per satu pekan sekali.

"Ini dilakukan hari ini, pertama kali, dan akan dilakukan setiap minggu sampai akhir kompetisi, kita hitung antara 11-12 kali kita melakukan ini. Mudah-mudahan hasilnya baik sesuai dengan harapan kita," jelasnya.

Adapun hasil tes usap itu baru akan keluar pada esok hari. Raffi berharap seluruh pemain juga ofisial tim Persib akan mendapatkan hasil negatif virus Corona dari tes usap itu.

"Mudah-mudahan semuanya negatif dan kalau memang Liga bergulir kita bisa melaksanakan Liga dengan protokol kesehatan yang baik dan hasilnya pun insyaallah baik," tukasnya.

Ia pun berpesan agar penggawa Persib tetap menerapkan protokol kesehatan dan meminimalisir bepergian keluar, apalagi mendatangi kerumunan di luar agenda latihan rutin yang digelar Persib.

"Terpnting esensi protokol kesehatan diikuti dengan baik artinya saya menekankan empat, pakai masker, jangan usap wajah saat kita tidak yakin tangan kita bersih, cuci tangan dengan sabun, dan jaga jarak bicara," imbuhnya.

"Selain itu jaga pola hidup sehat dan istirahat cukup, asupan makanan yang baik, olahraga teratur dan   memanage tingkat stress," tutupnya.

Kontributor : Aminuddin

Load More