SuaraJabar.id - Sekitar seribu lebih mahasiswa yang berasal dari 25 kampus berbeda di Jawa Barat, menggelar aksi unjuk rasa di halaman depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Selasa (6/10/2020).
Mereka membawa dua tuntutan besar. Pertama mereka menuntut pemerintah menghentikan seluruh proses pembahasan Omnibus Law dan mencabutnya dari Prolegnas. Kedua, menolak UU Cipta Kerja.
Berdasarkan pantauan Suarajabar.id di lokasi, massa aksi berkumpul dan menggelar aksi di depan DPRD Provinsi sekira pukul 14.00 WIB. Kemudian massa mulai bergerak mengelilingi beberapa ruas jalan di Kota Bandung, mulai pukul 15.30 WIB.
Mereka kemudian memblokade ruas jalan di sekitar Taman Dago Cikapayang, Jembatan Layang Pasopati.
Kordinator Aksi, Ilyasa Ali Husni mengungkapkan pihaknya menuntut pemerintah segera mengeluarkan Omnibus Law dari prolegnas, dan juga menolak UU Ciptakerja yang baru saja disahkan.
Baca Juga: 17 Pelajar Ditangkap saat Mau Demo Tolak UU Cipta Kerja di Depan Gedung DPR
“Tuntutan hasil konsolidasi kita bersama kemarin malam dengan beberapa kampus, pertama hentikan pembahasna Omnibus Law dan gagalkan Omnibus Law untuk keluar dari prolegnas prioritas. Kedua tolak UU Ciptaker,” ungkapnya.
Jika tuntutan mahasiswa dan buruh tidak terpenuhi, maka pihaknya mengancam akan menggelar aksi lebih besar bersama dengan elemen buruh.
“Kita jelas akan membuat gelombang semakin besar, dan nanti kita akan menyatukan gelombang rakyat bersama dengan kawan-kawan buruh di jalana,” katanya
Hal tersebut dikarenakan pemerintah telah cacat dalam prinsipil hukum dan cacat dalam prinsipil demokrasi. Dalam pembuatannya mengurangi aspek partisipasi publik didalamnya membuat masyarakat dan mahasiswa bertanya omnibus law ini untuk kepentingan dan kesejahteraan siapa.
“Jangan sampai omnibus law ini hanya dalih untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat tetapi pada kenyataannya hanya karpet merah untuk korporat,” tutupnya.
Baca Juga: Pengakuan Agus Karyawan Pabrik Keramik Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja
Hingga sekira pukul 18.00 WIB massa aksi masih bertahan di depan gedug DPRD Provinsi Jawa Barat. Kondisi kemudian mulai memanas, polisi berusaha membubarkan paksa massa aksi dengan tembakan gas air mata dan watercanon. Massa aksi pun bubar pada 18.30 WIB.
Berita Terkait
-
Profil Frans Datta, Rektor Universitas Maranatha yang Jawab 'Tantangan' Walkot Bandung
-
Pepesan Kosong UU Cipta Kerja: PHK Merajalela, Cari Kerja Kian Susah!
-
Ketidakpastian Kerja Meningkat, UU Cipta Kerja Harus Dievaluasi
-
Trauma Kasus Yana Mulyana, Wali Kota Bandung Farhan Minta Bimbingan KPK untuk Pencegahan Korupsi
-
Kekayaan Muhammad Farhan di LHKPN, Berani Tolak Suap Proyek Rp3 Miliar
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
UMKM Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional Berkat BRI
-
Kasus Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar Diduga Rekayasa, Terungkap di Persidangan
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura