SuaraJabar.id - Video viral aksi pemukulan yang dilakukan oleh sejumlah polisi terhadap salah satu pengunjuk rasa ternyata terjadi di wilayah Kota Cirebon, Jawa Barat.
Aksi pemukulan tersebut, terjadi saat ribuan massa melakukan aksi unjuk rasa penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di Jalan Kartini, Kota Cirebon Jawa Barat, Kamis (08/10/2020) kemarin.
Video pemukulan tersebut beredar viral di jejaring media sosial (medsos) Instagram, Facebook dan sejumlah group Whastapp. Video yang berdurasi kurang dari satu menit itu, memperlihatkan sejumlah aparat mengamankan salah seorang pengunjuk rasa di sebuah gang pemukiman warga.
Alih-alih telah berbuat onar, pria yang belum diketahui namanya itu, menjadi bulan-bulanan aparat kepolisian hingga tak berdaya. Kemudian pengunjuk rasa itu dibawa ke Mapolres Cirebon Kota.
Baca Juga: Pemprov DKI Kemungkinan Tes Corona Massal di Kampus & Sekolah Peserta Aksi
Bukan hanya itu, rekaman video itu juga terlihat ada seseorang berlari dengan membawa kamera yang mencoba mengambil gambar saat aksi pemukulan tersebut. Tak terima diambil gambarnya, aparat langsung mencegahnya dan memukul serta membanting pria berbaju hitam itu.
"Itu digebukin, wah Polisi gak benar gak benar, itu sampai udah kayak gitu," ucap salah seorang di dalam video aksi pemukulan tersebut.
Tak lama setelah video tersebut viral di media massa, beredar kabar bahwa korban pemukulan meninggal dunia.
Kabar ini dibantah Kapolres Cirebon Kota, AKBP Syamsul Huda.
"Informasi itu tidak benar, kami sudah telusuri, tidak ada laporan pengunjuk rasa yang meninggal dunia akibat bentrok kemarin," katanya saat dikonfirmasi, Jumat (09/10/2020).
Baca Juga: Empat Massa Aksi "Tolak Omnibus Law" di Semarang Ditetapkan Jadi Tersangka
Saat ditanya jumlah pengunjuk rasa yang alami luka-luka, Syamsul mengaku pihaknya belum memperoleh data dari rumah sakit.
Berita Terkait
-
Dari Driver Gocar Jadi Investor? Maruarar Sirait Terinspirasi Kisah Anak Muda Ini!
-
Tumis Haseum: Si Ajaib Penyelamat Lauk Sisa Lebaran yang Viral di TikTok
-
Siapa Sosok Walid? Tokoh Pemimpin Sekte di Serial Bidaah yang Viral di TikTok
-
Lagi Tren Joget THR: Apakah Terinspirasi dari Tarian Yahudi?
-
Viral Denny Landzaat Fasih Bahasa Indonesia di Maluku, Shin Tae-yong Kena Sindir
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?