SuaraJabar.id - Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) menyatakan peringatan Hari Pangan Dunia yang jatuh pada 16 Oktober bisa menjadi momentum agar Indonesia mampu memperbaiki sistem pangan nasional.
Koordinator KRKP Said Abdullah menilai bahwa sistem pangan nasional masih rentan, terutama karena pandemi Covid-19. Menurut dia, kerentanan ini muncul karena besarnya ketergantungan pada sistem pangan global yang dikendalikan oleh korporasi dan pemburu rente.
"Pandemi ini memberikan pelajaran penting karena sistem pangan nasional kita sangat rentan, tidak resilien ketika ada guncangan dan belum berkeadilan. Oleh karenanya momentum hari pangan harus dijadikan tonggak perbaikan sistem pangan nasional," kata Said di Jakarta, Kamis (15/10/2020).
Said mengatakan bahwa Indonesia memiliki sumber daya pangan yang melimpah dan petani yang kuat. Oleh karena itu, sudah saatnya memperkuat sistem pangan berbasis sumber daya lokal.
Baca Juga: 370 Paket Bahan Pangan Dibagikan untuk Warga Terdampak Corona
Perbaikan sistem pangan juga diperlukan mengingat saat ini aspek kedaulatan dan keadilan belum terlihat di dalamnya. Said berpendapat bahwa petani belum cukup berdaulat, masih menjadi obyek dan menerima manfaat yang kecil dari sistem pangan yang ada saat ini.
Senada dengan itu, Ketua Tani Center LPPM IPB Hermanu Triwidodo mengatakan perubahan sistem dan kebijakan pangan harus menempatkan petani pada posisi yang baik.
Menurut dia, pemerintah harus lebih sensitif merasakan apa yang dirasakan dan dibutuhkan petani bukan dengan pikiran pemerintah itu sendiri yang justru jauh dari realitas petani.
"Kebijakan dan sistem pangan harusnya didorong dari kepentingan petani sebagai subyek pembangunan pertanian dan penyedia pangan bangsa, bukan dari kepentingan pihak luar," kata Hermanu.
Ada pun peringatan Hari Pangan Sedunia tahun ini sangat penting dilakukan di tengah ancaman kerawanan pangan dan kelaparan akibat pandemi COVID-19.
Baca Juga: Harga Pangan Global Anjlok Gara-gara Covid-19
Pada tingkat global, peringatan tahun ini bertema Grow, nourish, sustain. Together. Our actions are our future. Tema ini sangat relevan dengan kondisi kekinian ketika sistem pangan pada tingkat global dan nasional goyah. [Antara]
Berita Terkait
-
Cara Perusahaan Swasta Investasi Sosial Demi Ketahanan Pangan Lokal
-
BPNT: Benarkah Efektif Tingkatkan Gizi Keluarga Kurang Mampu? Ini Faktanya!
-
Saldo Dana Bansos BPNT 2025 Senilai Rp 600 Ribu, Begini Cara Mendapatkan dan Syaratnya
-
Antara Pangan Instan dan Kampanye Sehat, Ironi Spanduk di Pasar Tradisional
-
Penyerapan Gabah Petani Mencapai 725.000 Ton Setara Beras: Rekor Tertinggi Bulog 10 Tahun Terakhir
Tag
Terpopuler
- Kode Redeem FF 2 April 2025: SG2 Gurun Pasir Menantimu, Jangan Sampai Kehabisan
- Ruben Onsu Pamer Lebaran Bareng Keluarga Baru usai Mualaf, Siapa Mereka?
- Aib Sepak Bola China: Pemerintah Intervensi hingga Korupsi, Timnas Indonesia Bisa Menang
- Suzuki Smash 2025, Legenda Bangkit, Desain Makin Apik
- Rizky Ridho Pilih 4 Klub Liga Eropa, Mana yang Cocok?
Pilihan
-
Laptop, Dompet, Jaket... Semua 'Pulang'! Kisah Manis Stasiun Gambir Saat Arus Balik Lebaran
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Free Fire, Terbaik April 2025
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Game, Terbaik April 2025
-
Seharga Yamaha XMAX, Punya Desain Jet: Intip Kecanggihan Motor Listrik Masa Depan Ini
-
Demi Jay Idzes Merapat ke Bologna, Legenda Italia Turun Gunung
Terkini
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?
-
Gubernur Dedi Mulyadi Libatkan Pakar, Evaluasi Besar-besaran Kegiatan Ekonomi di Pegunungan Jabar