SuaraJabar.id - Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), menutup sebuah tempat bermain anak yang berada di Jalan Aceh, Kota Bandung.
Kabid Pembinaan Pariwisata Disparbud Kota Bandung Edward Parlindungan di Bandung, Minggu mengatakan tempat bermain anak merupakan salah satu sektor yang saat ini belum diberi relaksasi pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Maka dari itu, kata dia, Satpol PP menghentikan kegiatan tersebut.
"Hari itu juga kami minta tutup, informasi itu dari laporan masyarakat, jadi kita langsung datangi TKP (lokasi)," kata Edward dilansir Antara, Minggu (18/10/2020).
Baca Juga: LPPM USU Jadikan Kelurahan Terjun Sebagai Siaga Covid-19
Edward menjelaskan tempat bermain itu berada di dalam sebuah restoran. Menurut dia, pengelola restoran itu tidak mengetahui bahwa tempat bermain belum diizinkan beroperasi.
"Mereka katanya belum tahu kalau tempat bermain anak belum bisa operasional, itu kita langsung berhentikan, kan belum ada relaksasi dalam perwal," katanya.
Meski begitu, menurut dia, untuk restoran di tempat tersebut masih diperbolehkan untuk beroperasi sesuai aturan protokol kesehatan Covid-19 yang berlaku dalam Peraturan Wali Kota (Perwal) Bandung.
"Kalau restorannya masih tetap boleh, jadi tempat bermain anaknya saja yang perlu ditutup," katanya.
Sejauh ini, ia mengatakan belum menerima laporan lainnya terkait dengan tempat bermain yang beroperasi meski belum diperbolehkan.
Baca Juga: Ada 40 Kasus Baru Positif Covid-19 di DIY, Mayoritas dari Bantul
Namun, ia memastikan sejumlah tempat bermain yang ada di pusat perbelanjaan masih belum beroperasi. Menurut dia, pengelola pusat perbelanjaan relatif lebih memahami aturan pada masa pandemi Covid-19 ini.
"Kalau ada laporan dari masyarakat ya kita tindak dengan satpol, kita juga minta monitoring dari kewilayahan supaya semuanya bisa terawasi," katanya. [Antara]
Berita Terkait
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Profil Frans Datta, Rektor Universitas Maranatha yang Jawab 'Tantangan' Walkot Bandung
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Trauma Kasus Yana Mulyana, Wali Kota Bandung Farhan Minta Bimbingan KPK untuk Pencegahan Korupsi
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?