SuaraJabar.id - Profesi pramugari menjadi cita-cita banyak anak perempuan. Berseragam rapih, pramugari bisa traveling keliling negeri, bahkan mengunjungi hampir semua tempat yang ada di bumi.
Apalagi, bukan rahasia umum jika pendapatan pramugari lumayan besar. Meski tidak mudah untuk bisa menjalani profesi ini karena maskapai penerbangan memberlakukan seleksi yang ketat bagi awak kabin pesawat mereka.
Bagi yang telah sukses menyandang predikat pramugari tentu memiliki kebahagian tersendiri. Tapi apa jadinya jika setelah bersusah payah mendapatkan pekerjaan tersebut, maskapai penerbangan tempat bekerja melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)?
Inilah yang mungkin dirasakan beberapa pramugari Garuda Indonesia yang terkena PHK bersama lebih dari 700 karyawan lainnya. Kebijakan perusahaan membuat karyawan diliputi rasa sedih mendalam.
Dilansir Suarasulsel.id, seorang pramugari pun mengunggah momen-momen berharganya bersama Garuda ke TikTok.
Pramugari dengan akun Tiktok @teensp itu membagikan video kenangannya selama bertugas di maskapai penerbangan milik BUMN.
Ia menceritakan bahwa menjadi pramugari adalah cita-citanya sejak kecil, sehingga kebanggaanya tak terbendung ketika ia akhirnya diterima sebagai pramugari Garuda Indonesia dengan status karyawan kontrak Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).
“26 Oktober 2020, hari terpatah hati buat kami PKWT. Total 793 karyawan kontrak diputus kontrak lebih cepat. Hati kami terpukul, hancur, sedih, tangisku tak kunjung berhenti mengingat perjuangan yang telah kami lalui,” tulis dia.
Namun dia tak patah semangat. Ia masih merasa bersyukur sempat bergabung menjadi bagian perusahaan maskapai penerbangan plat merah itu.
Baca Juga: Garuda Indonesia PHK 700 Karyawan Kontrak Akibat Hantaman Corona
“Garudaku, terima kasih sudah mengizinkanku menjadi bagian dari kalian. Aku sangat amat bangga menjadi bagian dari maskapai plat merah ini. Canda tawa telah kita ukir bersama. Mengenal banyak orang dengan karakter yang berbeda-beda,” ungkapnya sembari membagikan beragam foto kegiatannya selama bekerja.
Ia juga tak melupakan pengalamannya menjadi peserta didik perusahaan sehingga membentuk mental dan pribadi yang lebih baik.
“Terima kasih sudah membawa aku menjadi sosok yang kuat akan fisik, mental, dan pikiran. Menjadikan aku pribadi yang jauh lebih dewasa pada umurku saat ini,” imbuh dia.
“Berat rasanya harus terlepas dari cita-cita yang aku impikan sejak kecil. Harus melepas pekerjaan yang sudah membuatku nyaman dari segala hal. Kini aku harus pamit dengan seberat hatiku. Keep shining, keep smiling, semoga kami bisa mengabdi kembali bersama Garuda Indonesia,” sambung dia.
Penjelasan Garuda Indonesia
Maskapai Garuda Indonesia buka suara terkait adanya karyawan yang diputus kontrak. Manajemen maskapai membenarkan adanya pemutusan kontrak lebih awal pada karyawan tersebut.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Bandung Diterjang Badai! Pohon Beringin Raksasa di Alun-Alun Ujung Berung Tumbang
 - 
            
              Karyawan Ruko Ini Tewas Setelah 3 Hari Berjuang Melawan Luka Bakar Akibat Truk BBM Terguling
 - 
            
              Penjara Bukan Solusi? Jabar Uji Coba Pidana Kerja Sosial, Bersih-bersih Tempat Ibadah Jadi Opsi
 - 
            
              Ada Apa? Dedi Mulyadi ke Ruang Kerja Kepala Kejari Purwakarta
 - 
            
              Gaji Tambang Cuma Rp80 Ribu Sehari? Dedi Mulyadi Beri Kompensasi 9 Juta