Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 05 November 2020 | 09:36 WIB
Ilustrasi. Wisatawan Puncak Bogor (Suara.com/Andi)

SuaraJabar.id - Angka temuan kasus baru Covid-19 di Kota Bandung melonjak usai libur panjang akhir Oktober kemarin. Dalam tiga hari, tercatat ada 62 kasus positif Covid-19 aktif baru.

Per Rabu (4/11/2020) malam, jumlah akumulatif kasus positif aktif tercatat di angka 264 kasus, tersebar di 29 kecamatan. Jumlah ini merupakan yang terbanyak dalam beberapa bulan terakhir.

Merujuk situs web https://covid19.bandung.go.id/, kita dapat mengetahui pergerakan lonjakan jumlah kasus positif Covid-19 aktif dalam tiga hari terakhir. Per Minggu (1/11/2020), atau hari terakhir libur panjang pekan lalu, jumlah kasus positif aktif tercatat sebanyak 202 kasus.

Per Senin (2/11/2020), tercatat penambahan 22 kasus positif aktif, membuat jumlah akumulatifnya menjadi 224 kasus. Sehari berselang, Selasa (3/11/2020), kembali tercatat penambahan kasus positif aktif dalam jumlah signifikan, yakni 21 kasus. Jumlah akumulatifnya menjadi 245 kasus.

Baca Juga: Cara Wagub Sulsel Menjaga Imunitas dan Kesehatan Jantung di Tengah Pandemi

Ilustrasi. Tes cepat Covid-19 atau rapid test di Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/10/2020). (ANTARA/M Fikri Setiawan)

Per Rabu (4/11/2020) petang, tercatat penambahan 19 kasus positif aktif, membuat junlah akumulatif saat ini ada di angka 264 kasus. Jumlah akumulatif ini merupakan yang tertinggi di Kota Bandung dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, jumlah akumulatif kasus positif aktif tertinggi tercatat per 11 Oktober 2020 sebanyak 260 kasus.

Kasus positif aktif adalah kasus positif Covid-19 terkonfirmasi yang saat ini sedang menjalani perawatan berupa isolasi. Isolasi bisa dilakukan di rumah sakit, hotel, atau juga rumah. Kasus positif aktif berakhir ketika pasien dinyatakan sembuh atau meninggal dunia.

Lonjakan jumlah kasus positif aktif dalam tiga hari ini membuat saat ini jumlah total kasus positif terkonfirmasi di Bandung sebanyak 2.104 kasus, terdiri dari 264 kasus aktif, 1.753 kasus sembuh, serta 87 kasus meninggal.

Dalam rincian data per kecamatan, kita bisa mengetahui bahwa kasus positif aktif ditemui di 29 kecamatan di Bandung dengan jumlah bervariasi, dari yang paling sedikit 1 kasus hingga yang terbanyak 31 kasus. Cidadap masih menjadi satu-satunya kecamatan bebas kasus positif aktif yang bertahan sejak sehari sebelumnya.

Bandung Kulon, dengan 31 kasus, saat ini tercatat sebagai kecamatan dengan jumlah kasus positif aktif Covid-19 terbanyak. Menyusul di bawahnya Kecamatan Sukajadi dengan 28 kasus dan Andir dengan 24 kasus.

Baca Juga: Ya Allah! Belum Ada Tanda Pandemi Corona Berakhir di Indonesia

Per Rabu (4/11/2020) petang, tercatat penambahan 19 kasus positif aktif, membuat junlah akumulatif saat ini ada di angka 264 kasus. Jumlah akumulatif ini merupakan yang tertinggi di Kota Bandung dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, jumlah akumulatif kasus positif aktif tertinggi tercatat per 11 Oktober 2020 sebanyak 260 kasus.

Kasus positif aktif adalah kasus positif Covid-19 terkonfirmasi yang saat ini sedang menjalani perawatan berupa isolasi. Isolasi bisa dilakukan di rumah sakit, hotel, atau juga rumah. Kasus positif aktif berakhir ketika pasien dinyatakan sembuh atau meninggal dunia.

Lonjakan jumlah kasus positif aktif dalam tiga hari ini membuat saat ini jumlah total kasus positif terkonfirmasi di Bandung sebanyak 2.104 kasus, terdiri dari 264 kasus aktif, 1.753 kasus sembuh, serta 87 kasus meninggal.

Dalam rincian data per kecamatan, kita bisa mengetahui bahwa kasus positif aktif ditemui di 29 kecamatan di Bandung dengan jumlah bervariasi, dari yang paling sedikit 1 kasus hingga yang terbanyak 31 kasus. Cidadap masih menjadi satu-satunya kecamatan bebas kasus positif aktif yang bertahan sejak sehari sebelumnya.

Bandung Kulon, dengan 31 kasus, saat ini tercatat sebagai kecamatan dengan jumlah kasus positif aktif Covid-19 terbanyak. Menyusul di bawahnya Kecamatan Sukajadi dengan 28 kasus dan Andir dengan 24 kasus.

Kepatuhan akan protokol kesehatan menurun saat libur panjang

Selama libur panjang akhir pekan lalu, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menemukan penurunan tingkat kepatuhan warga menerapkan protokol kesehatan di tempat umum. Protokol kesehatan mencakup pemakaian masker dan jaga jarak.

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, monitoring di lapangan dilakukan selama 5 hari, mulai 28 Oktober hingga 1 November 2020. Pemantauan melibatkan 300 ribu petugas gabungan di 173 ribu titik di 407 kota/kabupaten di 34 provinsi se-Indonesia. Tercatat, ada 3 juta laporan diterima.

Kepatuhan penggunaan masker dilaporkan menurun rata-rata 3 persen dibandingkan dengan hasil pemantauan pada periode yang sama (Rabu-Minggu) di dua minggu sebelumnya.

"Setiap hari ada penurunan meski kecil. Tren pada saat libur panjang ada penurunan (pemakaian masker) dibanding hari-hari sebelumnya," kata Dewi dalam bicang-bincang “Covid-19 dalam Angka: Protokol Kesehatan di Tempat Wisata” yang disiarkan secara daring, Rabu (4/11/2020).

Tren penurunan kepatuhan juga terjadi pada penerapan protokol kesehatan jaga jarak. Rata-rata penurunannya lebih tinggi, yakni mencapai 5%. Karena berkumpul dalam satu waktu di libur panjang, menjaga jarak menjadi sulit.

Tidak hanya mencatat disiplin penerapan protokol kesehatan, tim Satgas Penanganan Covid-19 juga memberikan teguran terkait pelanggaran. Total ada 602.372 orang ditegur.

Load More