Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Novian Ardiansyah
Kamis, 05 November 2020 | 13:34 WIB
Petua Partai Golkar sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Suara.com/Fadil)

Hal tersebut diungkapkan Rocky ketika diundang sebagai narasumber oleh politikus Partai Gerindra Fadli Zon dalam wawancara yang dilansir akun YouTube Fadli Zon Official, Selasa (3/11/2020).

"Saya dengar keterangan dari seorang politisi, dari Golkar, Nababan. Dia bilang begini. Nanti 2024, yang layak jadi presiden adalah Airlangga. Lalu nanti wapresnya Pak jokowi," kata Rocky Gerung.

Untuk diketahui, Rocky mengutarakan hal tersebut dalam konteks menerangkan sirkulasi elite pemimpin di Indonesia masih belum berubah, yakni masih di lingkaran elite politik kekinian.

"Jadi, memang agak bercanda. Tapi sebetulnya kan, bawah sadarnya kan ingin mengatakan sirkulasinya di sekitar itu saja," kata Rocky meneruskan.

Baca Juga: Rocky Gerung: 2024 Nanti, Pak Jokowi Jadi Wapres, Airlangga Presiden

Rocky menyampaikan hal tersebut untuk menanggapi pertanyaan Fadli Zon, yang mempersoalkan perbedaan politik Indonesia pada masa revolusi dan era awal kemerdekaan, dengan situasi elite kontemporer.

Menurut Fadli Zon, pada era dulu, elite politik selalu bertarung pada tataran ideologi, konsepsi filosofis. Pendek kata, politikus zaman dulu selalu sekaligus sebagai pemikir.

Tapi kekinian, jarang ada politikus yang sekaligus pemikir, sehingga pertarungan politik yang disajikan bisa bermutu untuk masyarakat.

"Nah, apakah ada jalan pintas untuk mengubah hal itu, ataukah politik kita sudah terlalu dikuasai pragmatisme, bagiamana memutusnya?" tanya Fadli Zon.

Dalam penjelasan lebih lanjutnya, Rocky menjelaskan sirkulasi elite pemegang kekuasaan kini selalu berada di lingkaran tertentu.

Baca Juga: Prediksi Pilpres 2024 Menurut Rocky Gerung; Airlangga Capres, Jokowi Wapres

Lingkaran elite itu pun dibentuk oleh sekelompok orang, bisa jadi oligarkis atau plutokrat, tapi bukan oleh rakyat sendiri.

Load More