Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 06 November 2020 | 16:08 WIB
Ilustrasi penembakan pistol (Unsplash/Max keinen)

SuaraJabar.id - Seorang petugas keamanan bank tega menghabisi nyawa manajernya. Ia menembak mati sang manajer yang ia tuduh telah melakukan penistaan terhadap agama Islam.

Kejadian ini terjadi di sebuah bank di daerah Quaidabad, Khushab, Pakistan.

Mengutip dari Suara.com yang menyadur dari Samaa.tv, Jumat (6/11/2020), Satpam Ahmed Nawaz mengaku kepada polisi bahwa sang manajer, Malik Imran Hanif, telah melecehkan Nabi Muhammad SAW.

Berdasarkan rekaman CCTV menunjukkan Nawaz menghampiri Hanif yang saat itu tengah bekerja di mejanya. Satpam itu kemudian duduk di kursi yang disediakan untuk klien.

Baca Juga: Kecam Presiden Macron, Khabib Nurmagomedov Dapat Peringatan

Sesaat setelah ada satu satpam lain yang masuk dan berdiri di dekat Hanif, Malik langsung melepaskan tembakan ke sang manajer.

Situasi kacau dan penjaga lain dengan dibantu orang-orang disekitar, langsung berupaya melakukan penangkapan. Malik kemudian diserahkan ke polisi.

Sementara Hanif saat itu langsung dibawa ke rumah sakit setempat, namun nyawanya tak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal beberapa saat kemudian.

Petugas Polisi Distrik Khushab Tariq Wilayat mengatakan, Nawaz mengklaim Malik telah menghina nabi dan bergabung dalam gerakan Ahmadi.

Kendati demikian sebuah tim telah dibentuk untuk menyelidiki motif sebenarnya dari aksi keji si penjaga keamanan bank.

Baca Juga: Ade Armando Dukung Presiden Macron: Setuju Islam Sedang Krisis

Saudara laki-laki Hanif yang melaporkan kasus ini ke polisi, mengatakan Hanif dan Nawaz telah berselisih cukup lama.

"Penjaga itu biasa datang terlambat dan Hanif memarahinya dan menegurnya," kata saudara laki-laki Hanif.

Menurut saudara laki-laki yang tak disebutkan namanya itu, Hanif tidak pernah terlihat melecehkan Nabi Muhammad, apalagi terlibat dengan gerakan Ahmadiyyah.

"Dia menggunakan tuduhan penisataan untuk melindungi dirinya sendiri. Keponakan saya tidak pernah menghina Nabi (Muhammad) dan kami tidak memiliki hubungan dengan Ahmadiyyah," tuturnya.

Lebih jauh, Hanif pada 26 Oktober, beberapa hari sebelum diserang, memperbarui foto profil akun Facebook-nya dengan pesan yang menunjukkan dukungan terhadap gerakan boikot Prancis yang menentang publikasi kartun Nabi Muhammad.

Kata-kata dalam foto profil itu berbunyi, "Aku cinta Muhammad. Nabiku kehormatanku". Hanif disebutkan cukup sering mengunggah postingan religius di akun Facebook miliknya.

Load More