SuaraJabar.id - Dua pekan usai libur panjang akhir Oktober, kasus Covid-10 di Jawa Barat naik hingga 41%.
Namun, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyebut kenaikan tersebut tidak setinggi musim libur panjang Agustus 2020.
Adapun kenaikan yang terjadi sebanyak 41%, jumlah kenaikan tersebut menjadikan Jabar sebagai provinsi dengan kenaikan kasus Covid-19 tertinggi kedua secara nasional selepas libur panjang.
"Provinsi dengan banyak destinasi wisata seperti Jabar memang berisiko ada kenaikan kasus Covid-19 terutama di masa libur panjang," ungkap Gubernur Jabar Ridwan Kamil usai bersama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhur Binsar Pandjaitan melalui konferensi video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (12/11/2020).
"Dan memang risiko tinggi ada di kita karena penerbangan orang jarang. Sekarang orang berwisata naik sepeda motor atau mobil, dan orang Jakarta mayoritas larinya ke Jabar,” ujarnya.
Mengantisipasi libur Natal dan Tahun Baru akhir Desember, dia meminta para pemimpin daerah di Jabar melakukan antisipasi. Hal tersebut salah satunya dengan merancang sistem pencegahan terintegrasi di tempat-tempat wisata dan pintu masuk daerah.
“Hati-hati dan perbaiki (protokol kesehatan dan pembatasan pengunjung wisata), karena libur panjang akan hadir di bulan Desember,” ungkapnya.
Sementara itu, Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan membenarkan libur panjang dua pekan lalu membawa kenaikan kasus Covid-19 di daerah maupun secara nasional. Meski demikian, angka kenaikannya tidak setinggi pada libur panjang sebelumnya.
“Kalau kita lihat per 11 November total kasus terjadi kenaikan cukup banyak juga, tapi tidak sebanyak pada libur panjang bulan Agustus," ungkapnya.
Baca Juga: Masuk Limbah Infeksius, Jakarta Musnahkan 860 Kilogram Sampah Masker
Dia mengatakan, laporan operasi yustisi pelaksanaan 3M di Jabar menurun 16% pada saat libur panjang, dari asalnya 160,9 ribu menjadi 135 ribu. Hal tersebut dinilai menjadi salah satu pemicu kenaikan kasus positif di Jabar sebanyak 41%.
Jabar menempati urutan kedua peningkatan kasus positif usai libur panjang di bawah Jateng (49%). Di bawah Jabar, kenaikan kasus di daerah lain adalah sebesar 14% untuk DKI Jakarta, dan 5% untuk Jatim.
Karena itu, mengingat masih ada potensi peningkatan jumlah kasus dalam beberapa minggu mendatang, Luhut meminta para kepala daerah memastikan ketersediaan ruang ICU dan tempat isolasi terpusat.
“Dirjen Yankes, Dirjen Farmalkes (Kementerian Kesehatan RI) mohon pastikan ketersediaan obat dan alat di rumah sakit rujukan agar angka kematian dapat ditekan,” ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Selebgram Cianjur RW Diduga Gelapkan Dana Talangan Buronan Interpol, Polisi Siapkan...
-
Mengenang Jejak Pengabdian Dini Yuliani: Dari Pebisnis Ulung hingga Ketua PKK
-
26 Tambang di Jabar Ditutup Dedi Mulyadi, Menteri ESDM : Saya Belum Tahu
-
Dedi Mulyadi Bagikan Kabar Duka!
-
6 Desa di Cisolok Sukabumi Terendam, Ribuan Jiwa Mengungsi: Ini Kebutuhan Prioritas!