SuaraJabar.id - Sebanyak 38 orang kehilangan nyawa usai menenggak minuman beralkohol (minol) oplosan "ginseng" yang dibeli di Kawasan Cicalengka, Kabupaten Bandung pada April 2018 lalu.
Dari keterangan beberapa korban yang selamat usai menenggak minol oplosan itu, mereka tergoda untuk membeli ginseng itu karena harganya yang murah. Hanya Rp20 ribu per botol.
Banderol ini hanya sepertiga dari harga minuman beralkohol golongan B bercukai yang diproduksi oleh pabrikan.
Minol masuk kategori komuditas yang diawasi dan dibatasi membuatnya terkena cukai. Akibatnya, harganya menjadi mahal dan tak terjangkau bagi sebagian orang.
Baca Juga: RUU Minol Digodok DPR, Hotman Paris: Pemuda Bali Jangan Diam Saja
Kondisi seperti ini membuat banyak orang dengan kantong pas-pasan memilih untuk membeli dan mengkonsumsi minol ilegal yang tidak terjamin keamanannya.
Kini, minol memasuki babak baru. Beberapa legislator di DPR RI mengajukan Rancangan Undang-Undang Larangan Minuman Beralkohol. Setiap orang dilarang untuk memproduksi, mendistribusikan dan mengkonsumsi minol dengan beberapa pengecualian.
Antropolog Unpad, Budi Rajab melihat RUU ini justru akan memperparah peredaran miras oplosan. Jika statusnya dibatasi dan diawasi saja masih banyak terjadi peredaran minol ilegal dan oplosan, apalagi jika dilarang.
Konsumen minol tentu bakal tak punya pilihan lain selain mengkonsumsi minol ilegal tak bercukai atau oplosan dengan bahan yang bisa saja membahayakan kesehatan hingga nyawa peminumnya.
Selain itu, pembuatan minuman secara sembunyi-sembunyi justru semakin marak.
Baca Juga: Ini Daftar Miras yang Dilarang Dalam RUU Larangan Minuman Beralkohol
“Sekarang ini juga sudah tidak bebas alkohol penjualan ini, dulu mah seingat saya, penjualan itu sampai di kios-kios kaki lima, sekarang sih boleh saja menjual alkohol tapi izinnya mahal sekali, termasuk sudah melarang. Tapi pembuatan minuman alkohol oplosan banyak, kan sebelum ada larangan itu banyak saja, sampai yang meninggal juga banyak,” ungkapnya.
Berita Terkait
-
Dokter Residen Unpad Perkosa Keluarga Pasien, Pakar Soroti Tata Kelola RS yang Lemah
-
7 Fakta Kasus Dokter PPDS Priguna Anugerah Pratama: Perkosa Korban Usai Dibius hingga Mau Bunuh Diri
-
Dokter Residensi Anestesi Lakukan Pemerkosaan, Korban Dibius Sampai Tak Sadar
-
Profil Priguna Anugerah Pratama, Dokter PPDS Tersangka Pemerkosaan Diduga Kelainan Seksual
-
Kronologi dan Modus Dokter Residen Anestesi Unpad Diduga Rudapaksa Penunggu Pasien di RSHS
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Kasus Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar Diduga Rekayasa, Terungkap di Persidangan
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura
-
Bersinergi dengan BPKH dan Kemenag, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025