Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo | Ummi Hadyah Saleh
Kamis, 19 November 2020 | 20:19 WIB
Habib Rizieq Shihab (tengah) menyapa ribuan jamaah di jalur Puncak, Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/11/2020). [ANTARA FOTO/Arif Firmansyah]

SuaraJabar.id - Pemerintah Indonesia menegaskan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab bukan musuh. Rizieq disebut sama seperti warga negara lain.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian, mengatakan pemerintah bakal menindak tegas mereka yang melanggar hukum, termasuk jika itu dilakukan Habib Rizieq.

"Kita tidak pernah memusuhi Habib Rizieq. Intinya Habib Rizieq warga negara biasa, ya kalau langgar tetap ditindak tegas," ujar Donny saat dihubungi Suara.com, Kamis (19/11/2020).

Terkait ajakan wacana rekonsiliasi yang disebut Rizieq, Donny menilai hal itu tidak perlu. Pasalnya kata Donny, Rizieq bukanlah musuh pemerintah, namun merupakan warga negara biasa yang tetap mendapat perlakuan yang sama di mata hukum

Baca Juga: Effendi Gazali: Apa Pak Jokowi Mau Acara Gibran di Solo Dihentikan?

"Karena dia (Rizieq) bukan musuh, dia warga negara biasa ya kalau melanggaar akan ada tindakan," tutur Rizieq.

Sebelumnya Sekjen HRS Centre Haikal Hassan menyampaikan pesan untuk Jokowi. Saking emosionalnya, pria yang akrab disapa Babe Haikal ini sampai matanya berkaca-kaca.

Hal tersebut disampaikan Haikal Hassan saat menjadi narasumber acara Indonesia Lawyers Club dengan tema #ILCProkesDilanggar yang tayang Selasa (17/11/2020).

Babe Haikal mengatakan bahwa ada orang yang memiliki pengaruh besar tapi tidak disukai negara dan selalu dihambat.

"Sejak tahun 2017 Bang Karni, Habib Rizieq itu ingin dialog, tapi selalu ada yang menghambat, jujur-jujuran saja siapa yang menghambat itu? Toh pak Jokowi nggak anti-anti banget gitu lho, siapa yang menghambat ini?" kata Haikal Hassan.

Baca Juga: Lari ke Hutan Wanagiri, Bule Argentina Ditemukan Tewas Mengenaskan

Babe Haikal kemudian menyampaikan pesannya kepada Jokowi.

Load More