SuaraJabar.id - Kehadiran vaksin Covid-19 yang efektif nampaknya tidak lagi membutuhkan waktu yang lama. Beberapa kandidat vaksin, kini tengah dalam proses akhir.
Tentunya situasi itu membuat banyak orang bertanya-tanya, siapa yang akan mendapatkan vaksin pertama kali. Menurut panel ahli medis yang menasihati Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, Petugas kesehatan dan penghuni fasilitas perawatan jangka panjang harus menjadi yang pertama dalam antrean untuk mendapatkan vaksin virus corona.
Sebanyak 15 anggota Komite Penasihat tentang Praktik Imunisasi memberikan suara untuk merekomendasikan pemberian prioritas kepada dua kelompok - yang mencakup sekitar 23 juta orang Amerika.
Peluncuran vaksin diharapkan dimulai pada pertengahan hingga akhir Desember. Menurut perkiraan saat ini, tidak lebih dari 20 juta dosis kedua vaksin dari pembuat obat Moderna dan Pfizer akan tersedia pada akhir tahun 2020, yang berarti suntikan harus dijatah pada tahap awal.
Baca Juga: Relawan India Mengaku Alami Efek Samping Serius dari Vaksin AstraZeneca
ACIP, yang didirikan pada tahun 1964, memberikan rekomendasi kepada direktur CDC, yang hampir selalu menyetujuinya. Nasihat panel telah diperhatikan secara luas oleh para dokter selama bertahun-tahun.
Namun, rekomendasi tersebut tidak mengikat dan otoritas negara akan dapat memutuskan apakah akan mengikuti panduan tersebut.
Pemungutan suara tersebut dilakukan sehari setelah Moderna meminta izin darurat dari Food and Drug Administration untuk vaksin Covid-19.
FDA akan bertemu pada 17 Desember untuk mempertimbangkan aplikasi dari Moderna.
Mereka juga akan bersidang pada 10 Desember untuk membahas aplikasi dari Pfizer untuk vaksinnya.
Baca Juga: Ruang Penyimpanan Vaksin Covid-19 di RSUD Kabupaten Tangerang
Panel penasihat akan bertemu di kemudian hari untuk memutuskan siapa yang harus mengantre berikutnya untuk pertunjukan - dengan kemungkinan termasuk guru, petugas polisi, pemadam kebakaran, pekerja penting lainnya dan orang-orang dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya. tersedia secara luas hingga musim semi.
Berita Terkait
-
Vaksin BCG Produksi Bio Farma Resmi Dapatkan Label Halal
-
Kasus Campak Meroket di Berbagai Negara Tetangga Indonesia, Mengapa?
-
Cek Fakta: Vaksin Covid Mengandung Sebagian Virus HIV
-
Bolehkah Konsumsi Daging Sapi dan Kerbau yang Terpapar Virus PMK? Ini Penjelasannya
-
Perusahaan Farmasi RI Ini Bertekad jadi Produsen Vaksin Lokal dengan Harga Terjangkau
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?