Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 11 Desember 2020 | 11:23 WIB
ILUSTRASI. Pengunjung melihat pameran tunggal seni rupa "Sang Maha Guru" karya pelukis Nabila Dewi Gayatri di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (22/11).(Suara.com/Fakhri Hermansyah)

“Saya ditanya Pandu Ansor. Kamu Pemuda Rakyat atau bukan? Saya warga NU,” ungkapnya.

Dengan jawaban seperti itu, dia selamat.

Kemudian dia ke Jakarta berjualan ketoprak lagi. Ceritanya meloncat tentang seseorang yang berkaca mata tebal, bertubuh pendek dan gemuk. Pria itu sering makan di gerobaknya.

Kadang minta diantar ke ruangannya. Belakangan, dia kenal orang yang sering nongkrong itu ternyata Ketua Umum PBNU, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Baca Juga: Juliari Diciduk KPK, Video Alasan Gus Dur Pernah Bubarkan Kemensos Disorot

Menurut pengamatannya, kemeriahan gedung yang berlantai dua itu berubah dari sebelumnya. Halaman tak pernah sepi. Banyak tamu yang datang. Dari pakaiannya, mereka berasal dari berbagai kalangan. Anak muda, perempuan, dan orang tua. Berpeci dan bersarung, bertopi, berdasi, dan entah apa lagi.
Kehadiran mereka membawa berkah baginya. Isi kantongnya bertambah karena sering ada tamu gedung itu mengisi perut di gerobaknya.

“Lama kelamaan, saya juga kenal dengan Bu Nuriyah dan anak-anaknya. Saya kenal Yenny. Kalau Yenny ke sini, biasanya dia ngasih uang. Kalau habis pulang, dan uang saya habis di kampung, saya minta modal sama Bu Nuriyah,” kenangnya.

Kemudian ia menceritakan dialog antara dia dan istri Gus Dur itu.

“Butuh berapa Sampean, Pak?” tanya Bu Nuriyah.

“Dua ratus ribu.”

Baca Juga: Viral, Video Gus Dur Bubarkan Kementerian Sosial saat Jadi Presiden

“Oh iya. Ini,” jawab Bu Nuriyah.

Suatu ketika, gerobak ketopraknya digaruk Satpol PP Pemerintah DKI Jakarta. Dia hanya pasrah ketika gerobaknya digotong orang-orang berseragam itu. Namun, tanpa diketahuinya, dari belakang terdengar suara orang marah-marah menghardik orang-orang berseragam itu.

“Jalanan ini memang milik DKI, tapi ini halaman kami. Pedagang di sini adalah urusan rumah tangga kami. Dia yang ngasih makan kami,” kata orang itu.
Ternyata suara itu keluar dari mulut Gus Dur. Dia ngotot mempertahankan gerobak itu dan memarahi mereka.

“Bilang sama atasan kamu! Jangan sekali-kali lagi ke sini,” kata Gus Dur.

Dan gerobaknya pun akhirnya selamat.

Load More