SuaraJabar.id - AstraZeneca memiliki tingkat efektivitas rata-rata sebesar 70 persen berdasarkan data awal hasil uji coba fase 3 terhadap kandidat vaksin virus corona beberapa waktu yang lalu.
Seperti dilansir dari CNN, AstraZeneca bersama Universitas Oxford menjadi salah satu pihak yang telah mengumumkan data awal hasil uji coba fase 3 terhadap kandidat vaksin virus corona beberapa waktu yang lalu.
Namun, sejumlah pakar mempertanyakan sejumlah aspek dari data yang telah dipublikasikan AstraZeneca, terutama berkaitan dengan perbedaan dosis dan jumlah relawan uji coba.
Pada Senin (23/11/2020) yang lalu, AstraZeneca memaparkan peserta uji coba fase 3 di Inggris mengikuti dua program vaksin Covid-19 yang berbeda.
Namun, pada waktu itu, AstraZeneca tidak menjelaskan alasan mereka menggunakan dua dosis vaksin yang berbeda atau alasan membagi peserta menjadi dua kelompok dengan jumlah peserta masing-masing kelompok yang jauh berbeda.
Kelompok pertama yang terdiri dari 2.741 relawan, awalnya menerima setengah dosis vaksin, dan kemudian menerima dosis penuh setelah satu bulan. Hasilnya, kelompok pertama 90 persen terlindung dari Covid-19.
Kelompok kedua yang terdiri dari 8.895 relawan, awalnya menerima satu dosis penuh vaksin, dan kembali menerima dosis yang sama setelah satu bulan. Hasilnya, kelompok kedua 62 persen terlindung dari Covid-19.
AstraZeneca kemudian berkesimpulan, tingkat efektivitas dari kandidat vaksin mereka secara rata-rata adalah 70 persen. Namun, beberapa ilmuwan mempertanyakan alasan perusahaan itu melaporkan hasil gabungan dari dua uji coba yang berbeda. Pasalnya, hal tersebut menyimpang dari standar pelaporan uji klinis.
Sementara itu, Pakar Biologi Molekuler Ahmad Rusdan Handoyo Utomo menanggapi klaim efikasi vaksin AstraZeneca yang disebut 70 persen ampuh lawan Covid-19.
Baca Juga: Jokowi: Kita Amankan Vaksin Sinovac, Novavax, AstraZeneca, BioNTech-Pfizer
Menurut Ahmad, meskipun sempat ada perbedaan jumlah dosis yang diberikan saat proses uji klinis, namun klaim efikasi vaksin Covid-19 Astrazeneca yang juga bekerjasama dengan Universitas Oxford itu bukan berarti tidak bisa dipercaya.
Hasilnya menunjukkan klaim efikasi Astrazeneca yang berasal dari Inggris itu mencapai 70 persen, atau menurut Ahmad, angka tepatnya yakni 64 persen ampuh dari Covid-19.
"Di laporan itu mereka tampilkan dua-duanya kok. Ketika digabung ketemu angka 64 persen, dan ketika mereka fokus kelompok dengan dosis benar baik di UK maupun di Brazil juga sekitar 65 kan," kata Ahmad.
Astrazeneca memang sebelumnya pernah mengeluarkan klaim efikasinya hingga 90 persen. Namun ternyata klaim tersebut didapat dari hasil pemberian dosis vaksin Covid-19 yang keliru.
Meskipun klaim ini penuh kejanggalan karena dengan dosis yang lebih sedikit justru keampuhannya lebih besar ketimbang jika diberikan dengan dosis yang tepat. Ahmad mengatakan, klaim 90 persen ini bisa dikesampingkan karena belum ada penjelasan secara ilmiah.
"Jadi saya bisa abaikan klaim 90 persen untuk saat ini, karena toh sulit juga penjelasannya dan mereka pun akui tidak punya penjelasan yang bagus kenapa dosis rendah malah jadi bagus efikasinya, disinilah pentingnya transparansi," tambah Ahmad.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Jawa Barat Zona Merah Keracunan MBG Tertinggi Nasional: Ribuan Anak Jadi Korban!
-
Ini Pejabat Hampir Dipecat Dedi Mulyadi Karena Kasus Data APBD
-
Fakta Iklan Air Pegunungan: Aqua Diduga Pakai Sumur Bor, BPKN Bakal Panggil Direksi
-
Fakta Mengejutkan di Balik Air Aqua: BPKN Siap Bongkar Sumber Aslinya!
-
Soroti Kasus Ibu Tiri Bunuh Anak, Ketua TP PKK: Pemkab Bogor 'Sentuh' Anak-anak di Garis Kemiskinan