SuaraJabar.id - Sejak hari pertama di 2021, sejumlah pedagang tahu dan tempe absen dari pasar tradisional di Kota Bandung. Mereka memilih untuk tidak berjualan akibat melonjaknya harga bahan baku tahu dan tempe, kacang kedelai.
Di Pasar Simpang Dago misalnya, pedagang tahu dan tempe sudah absen sejak akhir Desember 2020.
"Sudah beberapa hari ini pada enggak jualan, kalau tidak salah sejak 30 Desember, sampai sekarang. Harga kedelainya naik jauh sekali," ujar pedagang bahan pokok di Pasar Simpang, Cahya (38) ketika ditemui Ayobandung.com-jejaring Suara.com, Senin (4/12/2020).
Dia mengatakan, sejak awal tahun baru hingga hari ini tahu dan tempe sudah menjadi komoditas langka di pasar tersebut. Banyak konsumen yang menanyakan dua produk tersebut sejak pagi hari namun harus pulang dengan tangan kosong.
Baca Juga: Ruas Jalan di Kota Bandung Ini Ditutup Mulai Pukul 18.00 WIB
"Setiap hari banyak yang tanya tahu dan tempe tapi ya bagaimana lagi, sudah enggak pada jualan," ungkapnya.
Dia menyebutkan, selisih harga kenaikan yang sangat tinggi menjadi penyebabnya. Harga kedelai yang biasanya berada di kisaran Rp7.800 per kilogram saat ini dijual di angka Rp9.050 per kilogram.
Padahal, harga jual tahu dan tempe setiap bungkusnya hanya ada di kiasaran Rp5.000-Rp7.000. Belum lagi, untuk melakukan produksi tahu dan tempe, pengrajin harus membeli kedelai dalam jumlah kuintal atau ton.
"Mungkin kalau harganya naik tidak terlalu jauh masih banyak yang sanggup jualan. Ini naiknya tinggi sekali, per kilogram naik sampai hampir Rp4.000," ungkapnya.
"Bayangkan selisih harganya dalam kuintal atau ton. Bisa jutaan," jelasnya.
Baca Juga: Polrestabes Bandung Siaga di Fly Over, Siap Bubarkan Pesta Tahun Baru
Hal senada diungkap Asep (29), pedagang bahan makanan pokok termasuk hasil olahan kedelai. Biasanya, dia ikut menjual tahu dan tempe yang didapat dari para pengrajin.
Berita Terkait
-
Profil Frans Datta, Rektor Universitas Maranatha yang Jawab 'Tantangan' Walkot Bandung
-
Trauma Kasus Yana Mulyana, Wali Kota Bandung Farhan Minta Bimbingan KPK untuk Pencegahan Korupsi
-
Kekayaan Muhammad Farhan di LHKPN, Berani Tolak Suap Proyek Rp3 Miliar
-
Farhan Koar-Koar Ogah Diajak Main Film Usai Jabat Wali Kota Bandung, Siapa Kena Sindir?
-
Skandal Bandung Smart City: KPK Dalami Aliran Dana ke DPRD, 9 Saksi Diperiksa
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura
-
Bersinergi dengan BPKH dan Kemenag, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
-
Direktur Utama BRI Hery Gunardi Jadi Ketum PERBANAS 20242028, Punya Berbagai Karir Cemerlang