Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 05 Januari 2021 | 10:00 WIB
Brimob dan tentara bongkar atribut FPI di Petamburan, Jakarta Pusat. (Suara.com/Novian)

“Tanggapan beliau biasa saja sembari katakan bahwa Front Pembela Islam hanya kendaraan dan alat dalam penegakan amar ma’ruf nahi munkar. Kendaraan harus beralih ya tidak masalah,” kata Azis.

Sebelumnya, eks FPI di beberapa daerah telah mendeklarasikan Front Persatuan Islam. Ratusan warga Kabupaten Kuningan mendeklarasikan Front Persatuan Islam di depan Masjid Syiarul Islam Kuningan, Senin (4/1/2021).

Deklarasi ini digelar usai pemerintah melarang aktivitas dan penggunaan atribut Front Persatuan Islam (FPI).

Massa yang hadir berjejer di depan Masjid Syiarul Islam Kuningan, Terlihat pria, wanita dan beberapa anak kecil yang mengikuti kegiatan itu.

Deklarasi ini sendiri mendapat pemngawalan ketat dari aparat keamanan.

"Atas doa dan dukungan para habaib, para ulama, tokoh masyarakat, mahasiswa, aktivis dan santri dari berbagai elemen yang ada di Kabupaten Kuningan mendeklarasikan kendaraan perjuangan baru Umat Islam Kuningan, khususnya menjaga agama, bangsa dan NKRI dengan nama Front Persatuan Islam," ujar Ismail yang didaulat untuk membacakan deklarasi dikutip dari channel Youtube Front Islam.

Ia menjelaskan, Front Perjuangan Islam Kuningan bakal tunduk dan patuh pada keputusan pimpinan terkait lambang dan aturan organisasi.

Load More